Manusia Harimau di Gunung Dempo, Kisah Pencarian Ilmu Warisan Leluhur

Minggu 27-08-2023,17:46 WIB
Reporter : Reno
Editor : Reno

BACA JUGA:Sat Narkoba Polres Muba Buat Kampung Kampung Tangguh Anti Narkoba, di Desa Sukarami

Di samping itu, pohon "Kayu Api" juga menjadi fenomena menarik di sini. Pada puncak Gunung Dempo, air tak bisa dimasak dengan kompor minyak atau gas. 

 

Namun, menggunakan Kayu Api yang bisa mengeluarkan api ketika digosokkan pada kayu hijau, Anda bisa memasak air dan nasi.

 

Ritual silat biasanya diadakan di luar desa atau tempat tertentu yang ditentukan oleh pawang. Jumlah peserta berkisar antara 15 hingga 25 orang. 

 

Ritual ini melibatkan berbagai sesajen dan pembakaran dupa. Ada juga pintu khusus yang disediakan di dalam arena untuk mereka yang mendapatkan wangsit setelah lulus ritual. 

BACA JUGA:Puluhan Pelaku Kuliner UMKM di Kecamatan Sungai Lilin Terima Bantuan, Diberikan Langsung PJ Bupati

Murid yang berangkat ke Gunung Dempo biasanya hanya dua orang dari peserta ritual.

 

Para calon murid melakukan perjalanan dengan menunggang harimau, dan dengan cepat mereka tiba di padepokan sang Guru Besar yang bersemedi di puncak Gunung Dempo. 

 

Ritual semacam ini umumnya berlangsung di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Krui. 

 

Mereka yang lulus dan diakui sebagai murid dari perguruan ini akan membawa oleh-oleh kayu Panjang Umur dan ranting kayu lainnya sebagai bukti bahwa mereka telah menemui Guru Besar di puncak Gunung Dempo.

Kategori :