“Dan Kekeringan metrologis terjadi akan berdampak pada sektor pertanian, akan terganggu. Selain itu di sektor Kesehatan, tingkat udara sudah melebihi nilai ambang batas, ini bisa terganggu saluran pernapasan terhadap balita, dan lansia. Oleh karena itu kita harus cegah Karhutbunlah sejak dini,” tukasnya
BACA JUGA:Puskesmas Rawat Inap Ngulak Bagikan Obat Pembasmi Jentik Nyamuk
BACA JUGA:Operasi Zebra Wilayah Muba Dimulai, Ini 7 Prioritas Pelanggaran yang Akan Ditindak
Sementara, PJ Bupati Musi Banyuasin, H Apriyadi MSi, mengatakan, bahwa Karhutbulah merupakan tanggung jawab bersama dan menjadi atensi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah.
Mengingat untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan prediksi BMKG mengalami keterlambatan musim hujan dan saat ini sudah memasuki puncaknya musim kemarau.
“Kita tanggungjawab bersama untuk menjaga kabupaten Muba agar jangan sampai terjadi Karhutbulah yang besar,” ujarnya.
Untuk itu ia menekankan kepada pihak perusahaan dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba untuk memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan dalam melakukan pencegahan Karhutbulah.
BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Muba Amankan Warga Muara Punjung, Diduga Pengedar Narkoba
BACA JUGA:Tanahnya Terdampak Pembangunan Tol Betung - Jambi, Warga Bayung Lencir Ini Untung Besar
Terutama di wilayah rawan kebakaran seperti Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir yang memiliki lahan gambut yang cukup luas.
“Tolong aktifkan tim patroli dan ingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan kebun dan lahan. Kami minta benar kepada pemegang konsesi tolong masyarakat ini benar-benar diperhatikan. Karena terjadinya Karhutbulah 90% itu pemicunya adalah manusia,” tandasnya.