Ia menambahkan anak muda jadi sulit mengajukan KPR karena ada utang yang belum terbayar di layanan paylater. Padahal kadang besarannya hanya Rp300.000-Rp500.000.
“Pada dasarnya anak muda sudah memiliki tingkat literasi yang baik, namun masih perlu adanya literasi keuangan secara digital,” tegasnya. Kiki bilang anak muda menggunakan layanan keuangan seperti pinjaman online dan paylater untuk aktivitas konsumtif.
"Kadang cuma buat makan sama pacar, atau beli baju. Mereka tidak tahu kalau itu akan gulung menjadi utang yang mereka harus tetap bayar," terang dia. Adapun kredit macet juga akan pengaruh kepada anak muda yang ingin mencari kerja. Rekrutmen pegawai baru saat ini sudah memperhitungkan kondisi keuangan sebelum merekrut pegawai baru. "Kami mengajak anak-anak bertanggung jawab secara keuangan," tandas dia. (nni/fad)