Jelang Ramadhan, Pedagang Mie Ayam Lesu, Omset Menurun

Kamis 22-02-2024,07:26 WIB
Reporter : Reno
Editor : Dodi

HARIANMUBA.COM,- Jelang Ramadhan, Pedagang Mie Ayam Lesu, Omset Menurun.

Sebulan menjelang bulan suci ramadhan, pedagang mie ayam di Sanga Desa sedikit dibuat pusing.

Warung Ayam Bakar Talitha yang terletak di desa Nganti kecamatan Sanga Desa yang tepatnya berada di depan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sanga Desa pada bulan Ruwah (Syaban, red) ini sedikit mengalami penurunan omset.

Kalau di bulan-bulan lalu seharinya warung ini bisa meraih omset sekitar Rp 3 Juta, tapi sekarang hanya bisa memperoleh omset sekitar Rp 2 juta.

BACA JUGA:TPS 5 Muara Teladan Gelar Pemungutan Ulang, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Ketum TP PKK Launching Gerakan Bedah Rumah, Pembangunan Sanitasi dan Penanganan Stunting Serentak Se-Sumsel

Saat dibincangi wartawan koran ini Selasa 20 Februari 2024 pemilik dari Warung Ayam Bakar Thalita, yaitu Aidil (41) mengaku memang benar usaha miliknya sedang sepi akhir-akhir ini. Hal ini dikarenakan di bulan ruwah ini banyak masyarakat yang menggelar sedekah ruwah. 

Kalau biasanya di jam-jam makan siang banyak dari masyarakat yang makan siang di tempatnya atau hanya membeli ayam bakar saja untuk dijadikan lauk. Namun karena banyak yang mengadakan ruwahan di jam makan siang jadi omsetnya sedikit menurun.

“Ya di bulan ruwah ini banyak yang sedekah ruwah dek, jadi pelanggan yang biasa beli Ayam Bakar sedikit berkurang. Karena pelanggan saya yang biasa membeli disini, banyak yang makan di tempat orang ruwahan” jelasnya.

Walaupun omsetnya turun namun setiap harinya ia masih bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 500 ribu.

BACA JUGA:Jalan Tol di Makasar Ini Sudah Selesai Kontruksi, Siap Diresmikan

BACA JUGA:Presiden Jokowi Blak-Blakan Ungkap Biang Kerok Kenaikan Harga Beras

“Alhamdulillah kalau untungnya masih lumayan, sekitar Rp 500 seharinya. Keuntungan itu sebagiannya saya tabung untuk bekal sekolah anak saya nantinya. Karena bekal untuk masa depan anak kalau tidak dipersiapkan dari jauh-jauh hari kita bisa kaget, apalagi semakin hari harga kebutuhan semakin naik” terang pria dua anak ini.

Ketika di tanya mengenai rahasia atau bumbu khusus pada ayam bakar miliknya sehingga bisa digandrungi banyak pelanggan ini ia mengakui tidak ada bumbu khusus.

“Tidak ada bumbu khusus dek, biasa seperti ayam bakar pada umumnya. Mungkin adek tanya yang makan disini saja kenapa bisa senang makan disini. Kalau menurut saya sih mungkin karena harga ayam bakar disini cukup murah, karena harga per porsinya saya patok hanya Rp 18 ribu” ungkapnya (*) 

Kategori :