Ia menjelaskan bangunan menggunakan anggaran pemerintah miliaran rupiah terkesan dipaksakan. "Karena tanah timbunan tanpa ada proses pengerasan mengingat pengerjaannya sepaket. Jadi, wajar kalau pondasi tidak kuat,"urainya
BACA JUGA:Inilah 7 Menu Takjil Untuk Berbuka, Dijamin Bikin Ngiler
Sementara itu, Ketua LSM Laskar Garuda Indonesia Sumsel, Ansor, sangat menyayangkan terhadap bangunan mulai retak.
"Diduga penyebab bisa karena timbun belum cukup umur atau padat. Biasanya ada jedahnya dalam pengerasan timbunan,"ungkapnya
Terakhir, ia mengungkapkan dengan tidak adanya waktu pengerasan bisa diduga timbunan akan melar turun hingga berefek ke bangunan.
"Bisa juga dugaan kualitas mutu beton yang dipertanyakan atau tidak sesuai spek. Sehingga, membuat bangunan retak,"tandasnya.
BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ini Tanda-Tanda Kerusakan Pada Wiper Mobil
BACA JUGA:Ini 7 Makanan Sahur Agar Kuat Puasa Buat Si Kecil
Terpisah, Kades Teluk, Nuraidah, mengaku dirinya selalu kades sangat menyayangkan ada beberapa pokir dewan kurang bermanfaat dan tidak ada kelanjutannya bagi masyarakat Desa Teluk.
"Oleh sebab itu, setiap ada pembangunan di desa mohon kami sebagai pemerintah Desa untuk bisa bersinergi bersama sama membangun desa,"tegasnya
Ibu kades ini mengungkapkan sebetulnya niat baik Pak dewan bagus untuk membangun desa Teluk, tetapi yang sangat disayangkan pihak ketiga sebagai pelaksana CV Bangun Mandiri yang bertanggungjawab penuh dalam permasalahan ini.
"Pihak kontraktor harus bertanggungjawab," ungkapnya. (*)