Meskipun seseorang tidak merokok, paparan asap rokok dari perokok di sekitarnya juga dapat meningkatkan risiko masalah paru-paru.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 7.4 Guncang Taiwan, Menewaskan Sedikitnya Tujuh Orang dan Memicu Peringatan Tsunami
BACA JUGA:Longsor di Tol Bocimi, Begini Jumlah Korbannya
Menghindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar dapat membantu mencegah masalah pernapasan ini.
3. Riwayat penyakit pernapasan
Riwayat penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis pada masa kanak-kanak dapat menjadi penyebab penyakit paru abstraktif kronik di kemudian hari.
Penting untuk memperhatikan gejala penyakit pernapasan yang mungkin dialami dan mengelola kondisi asma dengan baik untuk mencegah atau mengobati masalah paru-paru ini.
BACA JUGA:PT BSS Kembali Bagikan 700 Paket Sembako, Untuk Warga Kurang Mampu di 7 Desa
4. HIV
Infeksi HIV dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru obstruktif kronik melalui infeksi pernapasan berulang yang dapat mempengaruhi jaringan paru-paru atau melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Untuk menghindari infeksi sekunder yang disebabkan oleh HIV, konsultasikan dengan dokter secara teratur jika Anda mengidap penyakit ini.
5. Faktor genetik
Kurangnya protein pada hati dapat menjadi penyebab sebagian kasus penyakit paru obstruktif kronik. Faktor genetik dapat memainkan peran dalam kejadian penyakit ini.