Jangan Gegabah, Kenali Mitos-mitos Serangan Jantung Saat Olahraga

Senin 20-05-2024,11:31 WIB
Reporter : Opan
Editor : Dodi

"Kalau yang diketahui ada penyakit jantung, penyumbatan atau penyempitan, tidak disarankan perubahan suhu mendadak, karena peristiwa alami secara normal habis olahraga pembuluh darah mengecil, pada pasien penyumbatan dapat memicu serangan, itu harus hati-hati," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

BACA JUGA:Aksi Perkelahian di Tempirai PALI, Dua Orang Meninggal Dunia

BACA JUGA:Jaga Jarak Pandang Pengendara, Akses Jalinteng Sekayu – Linggau Sudah Dilakukan Tebas Bayang

Menurut Dani, berolahraga tanpa melakukan pemanasan dan pendinginan serta berolahraga dengan intensitas tinggi juga bisa menimbulkan risiko serangan jantung.

"Paling sering terlalu semangat berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa istirahat cukup sebelumnya, lupa ukuran olahraga dari denyut nadi, tidak warm up, tidak cooling down pada olahraga yang sifatnya permainan seperti futsal atau badminton, itu ada risikonya," ia menjelaskan.

Dani mengatakan bahwa penderita penyakit jantung juga disarankan berolahraga untuk melatih otot jantung agar sirkulasi darah menjadi lebih lancar.

Menurut dia, olahraga yang aman bagi penderita penyakit jantung yakni olahraga yang berdampak rendah seperti bersepeda, joging, berenang, atau senam aerobik.

BACA JUGA:Warga Banyuasin Tertangkap Basah Hendak Nyuri Motor di Depan Toko Cantik Sungai Lilin

BACA JUGA:Duh, Pria Paruh Baya dari Kecamatan Lalan Diduga Dipukuli Istri dan Anak Tiri, Ini Penyebabnya

"Disarankan lengkap, kardio, angkat beban, olahraga nafas seperti yoga, kalau bisa dilakukan akan sangat bagus," katanya. (*)

Kategori :