Beberapa ibu mungkin tergoda untuk memberikan paracetamol sebelum imunisasi guna mencegah demam. Namun, hal ini sebaiknya dihindari, karena pemberian paracetamol sebelum vaksinasi dapat mengurangi efektivitas vaksin.
Meskipun demam setelah imunisasi umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi di mana Bunda perlu waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter. Berikut tanda-tanda yang perlu diperhatikan:
- - Demam terjadi pada bayi di bawah 3 bulan
- - Suhu tubuh melebihi 40°C
- - Demam berlangsung lebih dari 3 hari
- - Bayi memiliki riwayat kejang demam sebelumnya
- - Bayi menunjukkan perubahan perilaku seperti terlalu mengantuk atau tidak mau menyusu
Jika Si Kecil mengalami salah satu gejala di atas, segera bawa ia ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Langkah Pertolongan Pertama Jika Bayi Mengalami Kejang Demam
Dalam beberapa kasus yang jarang, demam setelah imunisasi bisa menyebabkan kejang demam. Jika ini terjadi, Bunda harus tetap tenang dan melakukan langkah-langkah berikut:
1. Baringkan bayi di tempat yang aman dengan posisi miring untuk mencegah tersedak.
2. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut bayi.
3. Perhatikan durasi kejang dan segera hubungi ambulans atau bawa bayi ke dokter setelah kejang berhenti.
Demam setelah imunisasi pada bayi adalah respons normal tubuh terhadap vaksin dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Dengan memberikan ASI atau susu formula lebih sering, mengenakan pakaian yang nyaman, dan memberikan obat penurun demam jika diperlukan, demam dapat diatasi di rumah.
Namun, Bunda harus tetap waspada terhadap gejala demam yang lebih serius dan segera berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
BACA JUGA:23 KPM Desa Ngulak II Terima BLT DD Tahap 3, Setiap Keluarga Dapat Rp 900 Ribu
Tetaplah memantau kondisi Si Kecil setelah imunisasi dan konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan imunisasi, terutama jika bayi memiliki kondisi kesehatan khusus yang memengaruhi sistem kekebalannya.(*)