Hidupnya berubah saat ia bertemu dengan Ihsan (diperankan oleh Chicco Kurniawan), seorang pemuda dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi ajaran NU.
BACA JUGA:Dinsos Muba Luncurkan Program Inovasi 'PAKE KELAMBU'
BACA JUGA:7 Manfaat Lari Malam Hari bagi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
Keduanya jatuh cinta tanpa mempedulikan latar belakang keluarga mereka.
Namun, di tengah kebahagiaan yang mereka rasakan, ketegangan politik dan konflik ideologi semakin memuncak.
Ketegangan ini memuncak saat terjadi serangan brutal pada malam kelam, di mana kakak Ihsan, Rasjid (diperankan oleh Samo Rafael), dibunuh oleh simpatisan PKI yang dipimpin oleh ayah Ning.
Peristiwa itu membuat situasi semakin sulit bagi Ning dan Ihsan.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Lakukan Kunjungan ke Lapas Sekayu
BACA JUGA:Personil Polres Muba Raih Medali Emas, Kejuaraan Taekwondo Piala Pangdam II Sriwijaya
Mereka harus memutuskan apakah cinta mereka cukup kuat untuk bertahan di tengah kebencian dan kekerasan yang mengelilingi mereka.
Ihsan berusaha melindungi Ning dengan mengajaknya melarikan diri dari amukan massa yang ingin membalas dendam atas pembunuhan kakaknya.
Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Mereka terjebak di antara dua dunia yang penuh dengan konflik, dengan latar belakang sejarah yang memisahkan mereka semakin dalam.
Penonton akan diajak mengikuti perjuangan cinta yang terjal dan sarat emosi, di mana pilihan-pilihan sulit harus dibuat demi cinta yang tak mengenal batas ideologi.
BACA JUGA:Kesempatan Berkarier di Komnas Perempuan sebagai Petugas Keamanan Bagi Lulusan SMA, Ini Kriterianya
BACA JUGA:Komplotan Pencuri Motor di Kota Palembang Dibongkar, Ternyata Jual Hasil Curian Ke Muba
Adegan Dramatis dan Ketegangan Politik