Kabar Dari KBRI Ankara, Warga Indonesia Tidak Ada Korban Bom Istambul
KBRI Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Ledakan Bom di Istanbul --Ilustrasi--
Secara terpisah, Wakil Presiden Fuat Oktay secara tegas menyebut ledakan di Istanbul sebagai aksi terorisme.
“Kami menganggapnya sebagai tindakan teroris sebagai akibat dari seorang penyerang,” kata Oktay kepada wartawan.
Diduga pelaku yang tertangkap telah meninggalkan bom di area Istiklal sebelum ledakan terjadi.
Penangkapan itu diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu dalam pernyataan kepada kantor berita.
Menurut pernyataan menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag, bahwa seorang wanita terlihat duduk dibangku sekitar lokasi kejadian selama 40 menit
Kemudian, meninggalkan tempat itu sebelum ledakan bom membahayakan banyak orang. Hal itu terindikasi sebagai bom ledakan yang dipasang timer atau diledakkan dari jauh.
Berdasarkan rekaman video yang didapatkan Reuters, ledakan di Istanbul terjadi sekitar pukul 16.13 waktu setempat.
Usai ledakan terjadi, nampak puing-puing menguasai udara, orang-orang tergeletak di jalanan dan berlarian menghindari ledakan bom.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden Fuat Oktay menyebut ‘seorang wanita' bertanggungjawab atas ledakan itu.
Beberapa jam setelah ledakan, Wakil Presiden Fuat Oktay mengunjungi lokasi kejadian untuk memastikan jumlah korban tewas dan cedera terbaru.
Pihak berwenang kemudian menambahkan ada seorang pekerja kementerian pemerintah dan putrinya yang termasuk dalam korban tewas. Lima orang dalam perawatan intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Recep Tayyip Erdogan merasa murka atas kejadian teror ledakan bom yang kembali menyerang negaranya khususnya di Istanbul, Turki.
Sebelum terbang ke Bali untuk KTT G20, Erdogan menegaskan bahwa tidak akan ada penyerangan ledakan bom untuk kedua kalinya.
Ia menjelaskan bahwa pelaku, yang diduga seorang perempuan akan dihukum sebagaimana mestinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: