Waspada, Banyak Orang Ngeluh Nyeri di 2 Area Ini, Kena Serangan Jantung dalam Waktu '30 Bulan'

Waspada, Banyak Orang Ngeluh Nyeri di 2 Area Ini, Kena Serangan Jantung dalam Waktu '30 Bulan'

Ilustrasi serangan jantung---Pixabay--

JAKARTA, HARIANMUBA.COM - Waspada, Ribuan orang yang mengeluh ada rasa nyeri di 2 area tertentu mengalami serangan jantung dalam waktu '30 bulan'.

Serangan jantung merupakan peristiwa akut yang jarang didahului oleh tanda peringatan yang jelas, tapi gejala terkadang dapat menyerang berjam-jam atau berminggu-minggu sebelum penyakit itu datang.

Sebagian besar badan kesehatan menyarankan untuk mencari tanda-tanda sesak napas, nyeri bahu, atau ketidaknyamanan dada.

Menurut sebuah penelitian, rasa sakit di kaki juga bisa menjadi sinyal penting dari serangan jantung yang akan datang.

BACA JUGA:Jembatan Desa Mulyo Rejo Tergerus Air, Warga Harapkan Perbaikan

Nyeri tubuh dapat mencerminkan berbagai jenis penyakit pembuluh darah tergantung di mana penyakit itu terjadi di dalam tubuh.

Ketika itu mempengaruhi tungkai bawah secara eksklusif, misalnya, itu bisa menandakan masalah aliran darah karena penyakit arteri perifer.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa nyeri kaki bukanlah gejala serangan jantung, tetapi bisa menjadi tanda penyakit jantung.

Dilansir dari laman Daily Express, ada sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di JAMA Cardiology menetapkan bahwa sekitar lima persen orang dengan PAD mengalami serangan jantung dalam 30 bulan.

BACA JUGA:Peristiwa Silk Air Jatuh di Sungsang Sudah Hampir 25 Tahun Lalu, Keluarga Korban Masih Sering Ziarah

Studi tersebut mengidentifikasi dua jenis serangan jantung, dengan infark miokard tipe 1 yang disebabkan oleh kejadian koroner trombotik akut.

Infark miokard tipe 2, di sisi lain, cenderung mengikuti ketidakseimbangan akut antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Laporan tersebut menyatakan: “Gejala ekstremitas lanjut tampaknya merupakan prediktor yang lebih kuat untuk infark miokard tipe 2 daripada infark miokard tipe 1.

"Infark miokard pada pasien dengan PAD dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian kardiovaskular dan […] kejadian yang membutuhkan rawat inap."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: