Warga Rimba Rakit, Desa Sukamaju Babat Supat Keluhkan Angkutan Batubara PT Baturona, Ini Dampak Yang Dirasakan

Warga Rimba Rakit, Desa Sukamaju Babat Supat Keluhkan Angkutan Batubara PT Baturona, Ini Dampak Yang Dirasakan

Debu yang diakibatkan angkutan batubara dikeluhkan warga--

HARIANMUBA.COM,- Warga Rimba Rakit, Desa Sukamaju Babat Supat Keluhkan Angkutan Batubara PT Baturona, Ini Dampak Yang Dirasakan

Puluhan Kepala Keluarga (KK) Dusun II Rimba Rakit Desa Sukamaju Kecamatan Babat Supat Muba keluhkan keberadaan angkutan batubara yang sering melintas dikampung mereka.

Ayatullah Komayni salah satu warga mengungkapkan sejak Bulan Mei 2022 aktivitas angkutan Batubara PT Baturona Adimulya dari tambang menuju pelabuhan mengalami peningkatan.

Maka meningkat pula mobil angkutan batubara yang menghasilkan debu di jalan lintas timur simpang pelabuhan baturona adimulya.

BACA JUGA:Kuota Penerimaan PPPK 2023 Terbatas, Honorer Bakal Bersaing Ketat Berebut Jadi ASN

BACA JUGA:Hadirnya Tol Trans Sumatara, Inilah Prediksi Tantangan dan Peluang Yang Dihadapi

“Aktifitas tambang yang kembali beroperasi, juga membawa peningkatan jumlah mobil tronton dan truck yang melintas di jalan lintas timur.” Ungkap Ayatullah saat dijumpai di kediamannya baru-baru ini.

“Banyaknya debu tersebut karena tanah menempel di ban mobil tronton angkutan batubara dari dalam pelabuhan ke jalan raya lintas timur (simpang pelabuhan baturona) sehingga tanah tersebut menumpuk diaspal dan menjadi debu.” Imbuh Ayatullah.

Hal menurut Ayatullah dikeluhkan warga karena yang berdampak pada kesehatan, bangunan rumah dan ekonomi warga.

“Ini mengganggu masyarakat baik masalah kesehatan, lingkungan, rumah berdebu, menganggu kegiatan usaha seperti warung, rumah makan," jelasnya.

BACA JUGA:Mengintip Koleksi Sekayu Gemstone Community, Ada Batu Fosil Berusia Ratusan Tahun

BACA JUGA:Gawat! Muncul Covid Jenis Baru Lagi di Inggris, Disebut Varian Eris Berikut Gejalanya

"Disamping itu dampak lain dari angkutan batubara adalah Kebisingan dan Getaran yang kuat yang mengakibatkan rumah-rumah warga mengalami keretakan.” Tegas Ayatullah Komayni.

Ia menceritakan sudah berulang kali menghubungi KTT tambang melalui pesan WhatsApp 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: