Jelang Konferensi, DKP PWI Sumsel Minta Agar Jangan Ada Jual Beli Suara

Jelang Konferensi, DKP PWI Sumsel Minta Agar Jangan Ada Jual Beli Suara

PWI Sumsel--

BACA JUGA:Buruan, Batas Akhir 15 Desember Laporan Percapaian

Ketua dan pengurus PWI harus mampu memperjuangkan peningkatan ilmu, kesejahteraan dan perlindungan hukum para anggota, sehingga semua anggota bersungguh-sungguh melaksanakan empat fungsi pers. 

Baik fungsi penyampai informasi, mendidik, menghibur maupun melakukan kontrol sosial atau sosial kontrol.

“Fungsi yang paling utama di pers itu adalah fungsi kontrol sosial atau sosial kontrol. Dengan istiqamah melaksanakan fungsi kontrol, maka harkat, martabat dan citra wartawan makin dihargai dan dihormati oleh masyarakat dan pemerintah,” tambah Afdhal Azmi Jambak.

Kalau wartawan anggota PWI memilih seseorang jadi Ketua PWI dan Ketua DKP PWI karena dibayar dengan rupiah, berapa pun bayarannya, maka yang bersangkutan sudah menjatuhkan harga dirinya. 

BACA JUGA:Atlet Porprov XIV dan Peparprov IV Muba Akhirnya Terima Bonus

BACA JUGA:Harap Bersabar, PPPK Kota Palembang Baru Menerima Gaji Pokok Saja

“Pilihlah Ketua PWI dan Ketua DKP PWI Sumsel yang punya integritas, disegani dan mau memperjuangkan kepentingan anggota, sehingga selama lima tahun ke depan setiap anggota akan menikmati manfaat dari kinerja yang bagus. Jadi jangan hanya karena uang Rp. 300 ribu atau Rp. 500 ribu lantas memilih calon yang tidak akan memberi manfaat bagi para anggota ke depannya,” pesan Afdhal Azmi Jambak.

Dia juga mengharapkan kepada Ketua PWI Pusat dan Ketua DK PWI Pusat membuat aturan, calon yang menang tetapi terbukti terlibat jual beli suara dengan bagi-bagi uang alias money politic atau terlibat suap menyuap, agar dibatalkan kemenangannya. 

“Wartawan sebaiknya menjadi contoh dalam pelaksanaan demokrasi yang sehat,” tambah lelaki yang bekerja sebagai wartawan sejak tahun 1982 ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: