Risiko Campur BBM Pertamax dan Pertalite, Bikin Motor Cepat Rusak
Ilustrasi--
HARIANMUBA.COM – Ketahui sederet risiko campur BBM pertamax dan pertalite pada motor. Jika Anda memiliki kebiasaan campur-campur bahan bakar jenis berbeda, bisa merusak kinerja mesin pada kendaraan roda dua Anda.
Asal campur BBM pertamax dan pertalite bisa memicu sejumlah risiko fatal untuk kendaraan dalam jangka panjang. Hal ini juga bisa mempengaruhi performa mesin dan membuat akselerasinya tidak mulus.
Risiko campur BBM pertamax dan pertalite ini wajib diketahui oleh orang-orang pengguna kendaraan roda dua ataupun roda empat sekalipun. Jangan sampai umur kendaraan jadi tidak panjang karena kesalahan sepele ini.
Selengkapnya di bawah 4 risiko campur BBM pertamax dan pertalite yang harus diketahui. Namun, ketahui dulu apa perbedaan dari kedua jenis bahan bakar ini.
BACA JUGA:Inilah 3 Ruas Tol Terpanjang di Tol Trans Jawa
BACA JUGA:Momen Lebaran Idul Fitri, Pj Bupati Apriyadi Door to Door Sowan ke Tomas di Sekayu
Perbedaan bahan bakar pertamax dan pertalite
Ada sejumlah perbandingan antara BBM jenis pertamax dan pertalite. Anda juga perlu tahu apa saja bedanya berikut.
1. Kandungan oktan : untuk jenis pertamax memiliki kandungan oktan lebih tinggi dibanding pertalite. Oktan pertamax 92-95 dan pertalite sampai 90.
2. Harga : bedanya pertamax dan pertalite juga dilihat dari segi harga. Pertamax harganya lebih tinggi karena oktannya juga tinggi, sementara pertalite cenderung lebih murah.
BACA JUGA:Berikut Tarif Terbaru Penyeberangan Lintasan Ekspress Merak – Bakauheni Periode Mudik Lebaran
BACA JUGA:Ini Dampak Jarang Konsumsi Air Putih Saat Lebaran
3. Stok : untuk urusan persediaan biasanya pertalite lebih mudah ditemukan dibanding pertamax. Itulah mengapa kadang ada beberapa SPBU yang sering kehabisan pertamax dibanding pertalite.
4. Performa, efisiensi, emisi gas buang : pertamax nilai oktan lebih tinggi, maka performanya tentu lebih baik pertamax dibanding pertalite. Namun, untuk urusan efisiensi dan emisi gas buang pertalite menghasilkan konsumsi bahan bakar lebih irit dan emisi gas buang lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: