Harga Dollar Sudah di Atas 16.000, Akan Berdampak Pada Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Dolar --
HARIANMUBA.COM - Perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ini terkait tekanan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap nilai rupiah. Dimana tekanannya sudah berlangsung bermingu-minggu.
Saat ini, nilai tukar dollar ke rupiah sudah diatas 16.000. Bahkan sempat mencapai 16.400 tertinggi.
Nilai dollar terhadap rupiah ini sudah susah diturunkan dan sudah sekitar sebulan bertengger di angka 16.000.
Kondisi ini sangat berdampak bagi ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:Saat Hari Raya Idul Adha, Dua Orang di Kota Lubuklinggau Duel Maut, Satu Tewas Satu Sekarat
BACA JUGA:Body Kendaraan jadi Korban, Warga Plakat Tinggi Berharap ada Perbaikan Jalan
Nilai impor menjadi tinggi. Sementara Indonesia ini masih banyak impor.
tur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyatakan masyarakat sebagai konsumen akan melihat harga-harga barang melonjak bila Dolar tak kunjung jinak.
"Tentu saja kalau terjadi pelemahan akan membuat barang barang impor lebih mahal artinya ini akan akibatkan ekonomi biaya tinggi bagi konsumen dalam negeri yang membeli barang impor naik. Ini juga akan dirasakan industri yang impor bahan baku dari luar negeri," ujar Faisal dikutip dari detik.com.
Sektor yang terdampak penguatan Dolar AS antara lain farmasi, otomotif, dan elektronik, tekstil, hingga pangan.
BACA JUGA:Daftar Drama Jepang Tentang Dokter dengan Rating Tertinggi yang Harus Ditonton
BACA JUGA:Jalan Poros Desa Karang Ringin 2 Longsor, Bisa Terancam Putus
"Yang rawan itu yang paling besar ketergantungan impornya, selama ini kan obat-obatan farmasi, industri manufaktur, seperti otomotif dan elektronik juga lumayan banyak bahan baku dan industri penolongnya," jelas Faisal.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai menguatnya Dolar AS akan membuat harga barang-barang di Indonesia makin mahal. Salah satunya bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya. Indonesia adalah negara importir minyak dan BBM yang pembeliannya dalam Dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: