8 Warga Sumsel Jadi Korban Perdagangan Orang di Negada Kamboja, Berikut Identitas dan Asal Daerahnya

8 Warga Sumsel Jadi Korban Perdagangan Orang di Negada Kamboja, Berikut Identitas dan Asal Daerahnya

Keluarga 8 orang yang diduga jadi korba perdagangan orang--

HARIANMUBA.COM,- Sebanyak 8 orang warga Sumsel menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di negara Kamboja.

Keluarga 8 korban itu membuat video dan meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebanyak 8 orang itu diketahui bernama Ifan Syaputra (21), Ahmad Junaidi (25), Ariyan (19), Didi Pramana (20) dan 4 orang lainnya yang identitasnya belum diketahui. 

Dari 8 orang korban tersebut, 7 orang di antaranya berasal dari Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan satu orang lagi berasal dari Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

BACA JUGA:Rayakan Idul Adha 1445 H, Lapas Sekayu Bagikan Daging Hewan Kurban ke Warga Binaan

BACA JUGA:Tim Gabungan Reskrim Polrestabes Palembang Tangkap Dua Pelaku Tawuran

Mereka ini mengaku, dipaksa bekerja dan diperlakukan tidak manusiawi saat berada di Kamboja.

Orang tua korban yakni Sayuti dan beberapa keluarga lain dari Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir, membuat video permintaan tolong tersebut.

“Kepada Bapak Presiden dan staff ahlinya dan juga Bapak Prabowo, tolong bantu kami. Anak kami diduga diperjualbelikan oleh PT yang tidak bertanggung jawab di negara Kamboja,” ungkap Sayuti di dalam video tersebut dikutip dari sumateraeskpres.id. 

Pihak keluarga juga menyebut, anak-anaknya itu sudah tidak tahan lagi dan sering mendapatkan siksaan dan intimidasi.

BACA JUGA:Ini 19 PTN Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2025

BACA JUGA:Membanggakan, Desa Bukit Jaya Sungai Lilin Juara 1 Regional Sumatera, Lomba SDGs Tingkat Nasional

"Mulai dari siksaan fisik dan denda. Apabila tidak kerja satu hari dikenakan denda sebesar 100 dollar,” ujarnya. 

Meski anak-anaknya sedang dalam keadaan sakit, mereka tetap dipaksa bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: