Sejumlah Pasar Kalangan di Sanga Desa Beroperasi, Ini Dampak Kurang Bagusnya
Sejumlah Pasar Kalangan di Sanga Desa Beroperasi, Ini Dampak Kurang Bagusnya--
HARIANMUBA.COM,- Sejumlah Pasar Kalangan di Sanga Desa Beroperasi, Ini Dampak Kurang Bagusnya.
Sejumlah pedagang di Pasar Kalangan Ngulak Kecamatan Sanga Desa mengeluhkan mengenai kondisi pasar yang sepi akan pembeli.
Menurut mereka dalam beberapa pekan terakhir baik pengunjung maupun pembeli di Pasar Kalangan Ngulak terus menurun.
Hal ini menurut dugaan mereka dikarenakan dampak dari beroperasinya Pasar Kalangan yang ada di beberapa desa seperti di Desa Kemang, Terusan, Nganti, dan Keban II.
BACA JUGA:Dilarang Ajukan Mutasi Hingga 5 Tahun, Apriyadi Ingatkan PPPK di Muba Tidak Gaptek
BACA JUGA:Orang Tua Jangan Khawatir, Begini Cara Mengatasi Kakak Beradik yang Susah Akur
“Ya, mungkin karena pada hari Minggu sudah ada pasar kalangan di Desa Terusan dan hari Senin ada Pasar Kalangan di Desa Nganti sehingga kebutuhan masyarakat baik itu lauk pauk atau lainnya sedikit bisa terpenuhi dari sana,” katanya
Hal ini tentu akan berpengaruh pada pedagang yang berjualan di Pasar Kalangan Ngulak saat hari Selasa.
“Sebab, belanja harian atau mingguan masyarakat terutama daerah sana sudah terpenuhi saat hari Minggu dan Senin,” ungkap Amaludin salahsatu pedagang, warga Kelurahan Ngulak I saat dibincangi Selasa 9 Juli 2024.
Ia mengatakan bahwa penurunan jumlah pembeli di lapak miliknya dalam beberapa pekan terakhir berkisar sekitar tiga puluh persen.
BACA JUGA:Dampak Longsor, Mobil Bermuatan Berat Dilarang Melintas Dijalan Kota Sekayu Ini
BACA JUGA:Pemuda di Muara Enim Tenggelam di Sungai Lematang, Begini Kronologisnya
“Mungkin sekitar tiga puluh persen penurunan pembeli. Biasanya Ikan Salai atau pun Ikan Asin itu rata-rata laku sekitar 5-7 Kg sekarang paling maksimal hanya 4 – 6 kg saja,” tuturnya.
Sementara itu pedagang lain yakni Suni (30) juga mengatakan hal yang senada, menurutnya selain karena pasar kalangan Desa Terusan dan Desa Nganti, penurunan jumlah pembeli juga dipengaruhi oleh harga karet yang hingga saat ini belum stabil.
“Harga karet sekarang kan masih murah, sedangkan sebagian besar masyarakat kita penghasilannya dari menyadap karet. Sehingga jika harga karet murah maka daya beli juga menurun,” katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: