Ragam Kuliner Berbahan Dasar Ikan Khas Musi Banyuasin yang Maknyus dan Bikin Ketagihan

Rusep dihasilkan melalui proses fermentasi ikan yang menjadikannya lebih lunak dan bercita rasa asam gurih. Proses fermentasi membuat tulang ikan menjadi empuk sehingga dapat dimakan langsung.

Biasanya, rusep dijadikan lauk untuk disantap bersama nasi putih dan sayuran. Bagi masyarakat Bailangu, rusep adalah makanan sehari-hari yang tak hanya unik tetapi juga sarat akan rasa tradisional.

Aromanya yang khas dan rasa fermentasinya memberikan sensasi tersendiri bagi para penikmat kuliner.

BACA JUGA:DPPPA dan Polres Muba Giatkan Kampanye Anti Bullying untuk Sekolah Aman

3. Pedeh

Hampir sama dengan Rusep, Pedeh adalah salah satu makanan khas Desa Bailangu Kabupaten Musi Banyuasian.

Pedeh ini terbuat dari ikan yang difermentasi didalam botol atau wadah sekitar 1-2 Minggu. Ikan yang dipakai bisa bermacam jenis, contohnya ikan patin, atau ikan seluang.

Walaupun warnanya tidak begitu menarik karena berwarna abu-abu pekat, namun ketika ditumis dengan cabai rawit rasa peda ini bisa membawamu pulang ke kampung halaman.

4. Brengkes Tempoyak

Brengkes atau pepes adalah cara tradisional mengolah ikan yang dipadukan dengan bumbu khas. Di Musi Banyuasin, brengkes diberi sentuhan tempoyak, yakni durian yang telah difermentasi. Biasanya, ikan patin yang kaya lemak dan lembut digunakan sebagai bahan utama.

BACA JUGA:Pelantikan Anggota DPRD Muba Terpilih Digelar Besok, Berikut Nama-Namanya

Bumbu brengkes tempoyak terdiri dari campuran cabai, bawang, serai, kunyit, dan tempoyak yang memberikan perpaduan rasa pedas, gurih, dan asam.

Tempoyak menambah aroma dan rasa khas yang sangat disukai oleh pecinta durian. Makanan ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mencoba sensasi baru dalam menikmati ikan dengan kombinasi rasa yang kompleks.

5. Pindang Kepala Tapah

Pindang kepala tapah adalah makanan khas Sekayu, Musi Banyuasin, yang unik.

Sumber: