Meski Baik Untuk Ibu Menyusui, Ini yang Harus Perhatikan Saat Mengkonsumsi Daun Katuk
Meski Baik Untuk Ibu Menyusui, Ini yang Harus Perhatikan Saat Mengkonsumsi Daun Katuk--
HARIANMUBA.COM - Anggap bahwa daun katuk sangat baik untuk ibu yang menyusuinya karena bisa memperlancar ASI ternyata benar adanya. Meski demikian ads hal yang harus diperhatikan saat mengkonsumsinya.
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan pada penelitian terhadap hewan coba, daun katuk terbukti dapat meningkatkan produksi susu dari tikus menyusui.
Hal ini dikarenakan daun katuk mengandung provitamin A, karotenoid, vitamin C, vitamin E, dan sejumlah mineral.
Tanaman ini juga mengandung senyawa papaverin, polifenol, dan flavonoid, yang memiliki mekanisme aksi dengan cara meningkatkan ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin.
BACA JUGA:Pemkab Muba Peringati Hari Santri Nasional Tahun 2024, Ini Pesan Pj Bupati
BACA JUGA:Pemkab Muba Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah, Kali Ini di Kota Sekayu
Dua hormon ini, lanjut dr Inggrid, memiliki tanggung jawab dalam produksi ASI maupun pengeluaran ASI. Meski demikian, uji klinik pada manusia masih sangat sederhana atau sedikit.
"Dan terbukti produksi susu dari tikus yang menyusui ini meningkat karena ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin itu meningkat," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Senin (28/10/2024).
Menurut dr Inggrid, mengonsumsi daun katuk boleh saja dilakukan, termasuk pada ibu menyusui. Tanaman ini bisa diolah menjadi sayur, sehingga bisa dikonsumsi sehari-hari dalam jumlah wajar.
"Misalnya makan tiga kali sehari sayur katuk, sebanyak sekali makan itu satu mangkok, jadi sehari tiga mangkok itu nggak masalah," katanya.
BACA JUGA:Pj Bupati H Sandi Fahlepi Kampanye Germas Hidup Sehat untuk Masyarakat yang Lebih Peduli Kesehatan
Meski begitu, ia mewanti-wanti pada daun katuk yang dijadikan dalam bentuk ekstrak. Hal ini dikarenakan daun katuk yang dijadikan ekstrak memiliki konsentrasi yang tinggi, sehingga ibu menyusui harus berhati-hati dalam mengonsumsinya, khususnya yang memiliki kondisi tertentu.
"Jadi kalau dia ada gangguan fungsi liver itu tidak disarankan mengonsumsi katuk dalam bentuk ekstrak, tapi konsumsinya katuk segar dalam bentuk sayur ya. Artinya dimakan sehari-hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: