BPOM Temukan Lonjakan Penyalahgunaan Ketamin, Ternyata Ini Dampak Buruknya

BPOM Temukan Lonjakan Penyalahgunaan Ketamin, Ternyata Ini Dampak Buruknya--
Lonjakan Distribusi Ketamin
Data distribusi ketamin menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Tragis! Pelajar SMP di Muara Enim Tersangkut Gerbong Kereta Api Babaranjang
BACA JUGA:Kebakaran Sumur Minyak Ilegal Di Desa Keban I, Polsek Sanga Desa Tangkap Pelaku
Pada tahun 2022, sebanyak 134 ribu vial ketamin injeksi disalurkan ke fasilitas pelayanan kefarmasian. Jumlah ini meningkat menjadi 235 ribu vial pada tahun 2023, yang berarti kenaikan sebesar 75 persen.
Tren tersebut terus berlanjut pada tahun 2024 dengan distribusi mencapai 440 ribu vial, atau meningkat sebesar 87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa peningkatan ini juga terlihat dalam distribusi ke apotek, yang melonjak hingga 246 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kita, kalau tidak hati-hati, akan menimbulkan kecemasan. Saya melihat ini sangat mengerikan trennya, dalam waktu satu tahun meningkat hampir 100%. Secara spesifik saya mengatakan tren peningkatan distribusi ketamin pada tahap mengkhawatirkan," ujar Taruna.
BACA JUGA:Warga Bayung Lencir Tak Sadarkan Diri, Usai Kecelakaan di Jalintim Palembang - Jambi
BACA JUGA:Muba Optimis Gelar Porprov Sumsel XV dengan 35 Cabang Olahraga
Penyalahgunaan Ketamin
Penyalahgunaan ketamin untuk tujuan rekreasional semakin marak, terutama di kalangan generasi muda.
Generasi Z menjadi kelompok yang paling sering terlibat dalam penggunaan ketamin secara tidak bertanggung jawab.
Salah satu contoh penyalahgunaan adalah penggunaan ketamin injeksi untuk mengurangi rasa nyeri selama proses pembuatan tato.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: