Tiga Bulan Awal 2025, Sebanyak 18 Orang di Sumsel Tenggelam, 11 Diantaranya Meninggal

Tiga Bulan Awal 2025, Sebanyak 18 Orang di Sumsel Tenggelam, 11 Diantaranya Meninggal

Ilustrasi korban tenggelam--

BACA JUGA:Safari Ramadhan Bersama Masyarakat OKI, Herman Deru Minta Pemkab OKI Jaga Stabilitas Bahan Pokok

Pukul 10.30 WIB, korban kedua yakni almarhum Rapik (40), warga Desa Beringin Makmur I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara ditemukan juga dalam keadaan meninggal. 

Korban terakhir, ditemukan pukul 18.00 WIB, yakni almarhum Brata (30), warga Palembang. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terlebih lagi saat air sungai pasang. Diusahakan jangan beraktivitas di tepi maupun di tengah sungai," imbuh Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Andri. 

Kejadian lain, Senin (3/3) dialami Defrian Pales (37), warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Muratara. Sekitar pukul 04.00 WIB, dia  terpeleset dan tenggelam di Sungai Minak. Saat itu, korban diduga dalam kondisi masih mengantuk hendak membersihkan diri menjelang sahur.

Kepala BPBD Muratara Rohmajuwita, melalui Kabid Tanggap Bencana Mahator mengatakan, korban berhasil ditemukan  dalam keadaan selamat usai terseret sekitar 3 Km dari lokasi tenggelam sekitar pukul 06.00 WIB. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit dalam posisi sudah tidak sadarkan diri karema kelehan usai diseret alira  sungai.

BACA JUGA:Warga Macang Sakti Sanga Desa Diamankan Polisi, Diduga Bandar Sabu

Insiden warga tenggelam juga terjadi di Sungai Irigasi Komering BK 3, pada  17 Februari 2025. Korbannya, Ar Rohim (6). Saat itu, korban bermain bersama saudara kembarnya, Ar Rohman, di pinggir sungai. Lalu, sandal milik siswa kelas 1 SD itu jatuh ke sungai.

Korban berusaha mengambilnya, tapi terpeleset dan tercebur ke dalam air. Tak bisa berenang, dia terseret arus. Setelah pencarian sekitar 40 menit, Ar Rohim ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri.  Dibawa ke Klinik Aida di Desa Karang Tengah, namun petugas medis menyatakan korban telah meninggal.

Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi, melalui Kapolsek Buay Madang Timur Iptu Antoni Steven SIKom berharap, kejadian itu jadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat anak-anaknya bermain di sekitar perairan. Apalagi untuk mereka yang belum bisa berenang.

Di Lubuklinggau, Zainul Adi (45), warga RT 2, Kelurahan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, yang dilaporkan hilang sejak 1 Februari 2025 ditemukan tak bernyawa. Terapung di aliran Sungai Kelingi Minggu (2/2).

BACA JUGA:Kapolres Muba Bagikan 100 Paket Takjil Bagi Warga di Kota Sekayu

Jasadnya ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal tenggelam. Sebelumnya, korban pamitan kepada istrinya ingin pergi memancing di Sungai Kelingi. Berdasarkan keterangan keluarga, korban tidak bisa berenang, sehingga kuat dugaan ia hanyut saat mencari ikan.

Sementara di Muara Enim, butuh tiga hari hingga 30 Januari 2025 untuk menemukan jenazah Wasranudin (57). Warga Desa Lebak Budi, Kecamatan Panang Enim itu hanyut sejauh 16 Km dari lokasi awalnya tenggelam. Tepatnya di kawasan Desa Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjung Agung. 

Sebelumnya,, korban pergi dari rumahnya di Desa Lebak Budi pada 28 Januari 2025 untuk mandi di Sungai Enim. Namun tak kunjung pulang ke rumah.

Keluarganya mendatangi Sungai Enim tempat korban biasa mandi dan hanya menemukan beberapa barang milik korban di  bantaran sungai. Ada senter, korek api serta sendal milik korban. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: