Inilah Kampung Tertua di Kecamatan Sungai Lilin, Ada Dibantaran Sungai Dawas

Jauh sebelum Indonesia merdeka, menurut Sripajen Sungai Lilin hanyalah rimba belantara, hutan besar dan rawa - rawa belanti atau tanah yang digenangi oleh air.

Namun karena proses alam pasang dan surutnya air laut maka seketika itu juga dapat kering kerontang atau berupa tanah yang labil berlumpur.

BACA JUGA:Bupati Bersama Wabup Lepas Ratusan Calon Jamaah Haji 2025 dari Muba, Ini Pesan yang Disampaikan

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Bantu Pembangunan Jalan, Puskesmas dan Jembatan di Kabupaten OKU

Dulu akan dengan mudah di jumpai pepohonan seperti pohon pulih, pohon nipah, Nibung, Asem payo, padang ilalang, pohon senduduk, bunga kantung semar, rotan, akar pohon, pohon sari bunting dan pohon kayu lainnya yang sangat beragam di dalam hutan, rawa dan sungainya," jelasnya.

Sripajen menceritakan pada zaman dulu ada sekelompok penduduk dari bantaran Sungai Musi tepatnya Muara telang, Sungsang dan Cinta manis.

"Beliau-beliau ini masih satu kerabat yang beraktivitas dan berprofesi sebagai petani berpindah dan nelayan dari daerah asalnya," jelasnya.

Kelompok masyarakat ini berpindah dari satu tempat ketempat lainnya. 

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tandatangani Prasasti Peresmian Masjid As-Salman Kelurahan Sukarami Palembang

BACA JUGA:Ingin Melapor Jika Nama Anda Diduplikasi di Medsos oleh Pihak Lain, Kadiskominfo Muba Ungkap Begini Caranya

Pertama ke Sungai Lalan kemudian Sungai Mukud hingga akhirnya mereka tiba ke Sungai Lilin.

Setelah menjadi sebuah perkampungan masuklah beberapa suku yg ada di kepulauan nusantara ini sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.

"Dimana kala itu salah satu tetuanya sebagai orang yang memiliki Ilmu tinggi, mumpuni sangat di segani yaitu Yai Abdul Manab Bin Kliwon Mudin," jelasnya.

Sripajen mengungkapkan Makam Yai Abdul Manab Bin Kliwon Mudin dapat ditemukan di daerah Pinang Banjar.

BACA JUGA:Dikeluarkan dari PSN, Begini Nasip Lanjutan Tol Palembang Menuju ke Lubuk Linggau

Sumber: