Sumsel Hadirkan SIALAM, Teknologi Baru Perkuat Perhutanan Sosial dan Adaptasi Perubahan Iklim
Sumsel Hadirkan SIALAM, Teknologi Baru Perkuat Perhutanan Sosial dan Adaptasi Perubahan Iklim--
HARIANMUBA.DISWAY.ID – Upaya menjaga kelestarian hutan di Sumatera Selatan kini memasuki babak baru. Pemerintah Provinsi Sumsel resmi memperkenalkan aplikasi Sistem Informasi Perhutanan Sosial (SIALAM) yang dirancang untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat.
Inovasi digital tersebut diluncurkan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru, pada kegiatan bertema Inovasi Perhutanan Sosial Menuju Ketahanan Iklim yang digelar di Grand Atyasa Convention Center, Selasa (9/12).
Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan bahwa penguatan tata kelola hutan harus mengikuti perkembangan teknologi. Ia menilai, keberadaan SIALAM akan membantu pemerintah dan masyarakat mempertahankan hutan sebagai penopang kehidupan, bukan sekadar sumber ekonomi semata.
“Mengelola hutan berarti memastikan masa depan. Teknologi menjadi alat penting untuk menjaga hutan tetap lestari di tengah tuntutan pembangunan,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Luncurkan LLTT: Revolusi Sanitasi Menuju Lingkungan Sehat dan Bersih
BACA JUGA:Pemkab Muba dan Kodim 0401 Solid Siapkan Offroad Adventure 2025, Siap Guncang Alam Muba
Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Sumsel melalui Dinas Kehutanan dengan CIFOR–ICRAF Indonesia. Direktur CIFOR–ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata, menjelaskan bahwa SIALAM disiapkan untuk pengawasan yang lebih efektif dan pengambilan keputusan yang terbuka.
Ia menyampaikan bahwa para pendamping dan kelompok masyarakat telah mendapatkan pelatihan sebelum aplikasi ini diterapkan secara luas di lapangan.
“Dengan SIALAM, proses pemantauan dan pengelolaan perhutanan sosial menjadi lebih mudah, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Dra. H. Koimuddin, mengungkapkan bahwa perhutanan sosial selama ini telah memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Berbagai komoditas seperti madu, kopi, karet, rotan, serta produk agroforestri dan ekowisata menjadi sumber usaha yang terus berkembang.
BACA JUGA:Bupati Muba Lantik Kepala Desa Babat Banyuasin PAW, Komitmen Perkuat Pelayanan Publik
BACA JUGA:Jargas Mulai Dibangun di Babat Supat, Ribuan Rumah Tangga Siap Nikmati Energi Bersih
Melalui dukungan digital, masyarakat kini memperoleh akses informasi yang lebih cepat termasuk dalam pengurusan izin dan pengembangan usaha kehutanan.
Ia juga mengajak pelaku usaha, khususnya korporasi yang bergerak di bidang perkebunan maupun kehutanan, untuk turut serta menciptakan generasi muda yang berdaya saing dalam pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: