SUNGAI LILIN - Puluhan ibu-ibu dari berbagai wilayah di Kelurahan Sungai Lilin Jaya dan Sungai Lilin tadi siang melakukan demo di rumah bandar arisan Berinisial P di Desa Sumber Rejeki.
Mereka menuntut agar sang bandar mengembalikan uang yang mereka setor.
Puluhan ibu-ibu ini demo dengan membawa beragam tulisan dikarton. Mereka melaksanakan aksi ini didepan rumah sang bandar mulai dari pagi hingga sore.
Sempat dilakukan mediasi antara perwakilan pendemo dan juga pihak bandar arisan.
Namun sayang kegiatan yang berlangsung diruang pertemuan kantor desa Sumber Rejeki tidak menemui kesepakatan.
Hadir juga dilokasi pihak Kecamatan Sungai Lilin, serta petugas keamanan dari Polsek Sungai Lilin dibantu polsek Tungkal Jaya dan Babat Supat.
Koordinator Aksi Ari Andrian Sanusi SH mengungkapkan ibu-ibu yang melakukan demo ini mereka yang membeli arisan sang bandar melalui reseller atas nama E.
"Nah mereka ini hampir semua sudah jatuh tempo untuk menerima arisan namun belum diterima oleh pembeli. Maka dari itu mereka meminta kepada sang bandar," jelasnya.
Sementara itu E reseller yang menjual arisan tersebut mengungkapkan ada sekitar 32 orang yang membeli arisan ke dirinya dengan nominal semua nya lebih kurang 1,7 M.
"Uang ini sudah diserahkan ke bandar namun justru itu dianggap aku bayar utang ke dio (Bandar). Padahal itu urusan pribadi jadi jangan sangkut pautke dengan uang setoran arisan orang yang beli," jelasnya.
E mengungkapkan awal mula dirinya ikut dalam arisan karena sang bandar membayar beberapa utang dirinya ke rentenir. Menurut E ia bayar utang rentenir bukan uang pribadi namun pembelian arisan.
"Setiap bulan saya harus mencari nasabah untuk membeli arisan. Awalnya dia (Bandar) mau tanda tangan kwitansi, namun sejak bulan 5 kemarin katanya harus reseller yang mendandatangan, jadilah kondisi sekarang saya dikejar-kejar pembeli," jelasnya.
Sementara itu Kuasa Hukum para korban jual beli arisan ini yakni Fahmi SH MH mengungkapkan mediasi merupakan langkah awal untuk mencari jalan keluar terbaik.