BACA JUGA:Kapolsek di Muara Enim Dicopot, Usai Kejadian Gudang Penimbunan BBM Ilegall Terbakar
Pembangunan pun terus berlanjut hingga akhirnya selesai pada tahun 1935. Tukang yang menjadi pemborong pembangunan masjid di upah dengan uang sebesar 3.500 Gulden (mata uang pada waktu itu).
Akhirnya berdirilah Masjid Agung Nurul Iman sampai sekarang ini. Kondisi bangunan masjid masih sama seperti pertama di bangun, hanya bagian gentingnya saja yang sudah mengalami empat kali renovasi.
Di dalam bangunan masjid terdapat satu buah mimbar setinggi lima meter yang terbuat dari kayu tembesu dan dihiasi dengan ukiran bunga khas Palembang.
Masjid lama yang terletak di pinggir sungai musi akhirnya di robohkan dan dipindahkan ke Ngulak 3 persis di depan rumah peninggalan Pangeran Haji Anang dan diberi nama Masjid At - Taqwa.
BACA JUGA:Sedang Istirahat Makan di Musi Banyuasin, Penumpang Bus Dari Medan Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba
Namun bangunan masjid sekarang bukanlah bangunan masjid yang lama karena pada tahun 1961 bagian dinding masjid dipugar dan dibangun ulang hanya tiang saka nya saja yang masih milik bangunan lama. (ren)