SANGA DESA, HARIANMUBA.COM – Cukup sulit untuk menelusuri kisah yang lengkap mengenai sejarah pembangunan Masjid Agung Nurul Iman, karena tidak ada sumber sejarah yang otentik berupa tulisan-tulisan maupun gambar.
Sejarah pembangunan yang beredar saat ini hanyalah berupa kisah yang dituturkan dari mulut ke mulut saja.
Sejarah yang ditulis disini berdasarkan cerita dari Sulaiman Ismail (88), ia mendapatkan sejarah terebut langsung dari Penghulu Belian, Kepala Proyek pembangunan Masjid.
Terdapat kisah-kisah di luar nalar yang susah untuk diterima akal di kala pembangunan Masjid yang di prakarsai oleh Pangeran Haji Anang tersebut, Bagaimanakah kisah-kisah tersebut?
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Beladiri Tradisional Khas Musi Banyuasin Selain Kuntau
Pada tahun 1932 pemerintahan daerah Sanga Desa belum lah berupa kecamatan seperti saat ini. Pada masa itu masyarakat Sanga Desa yang lazim disebut ‘Marga’ Sanga Desa masih dipimpin oleh seorang Pangeran (Pemimpin) gelar pemimpin pada masa itu.
Konon sebelum berdirinya masjid saat ini, terdapat sebuah masjid yang sudah sangat tua di pinggir Sungai Musi tepatnya di daerah Kampung Rengas, yang merupakan masjid pindahan dari lokasi tempat daerah Ngulak pada abad ke-XVIII, yaitu di seberang Sungai Musi (seberang daerah Ngulak) saat ini.
Dikarenakan kondisi masjid tersebut sudah berumur, ditambah dengan kekhawatiran akan longsornya tebing Sungai Musi tempat masjid berdiri, maka Pangeran Haji Anang berniat untuk mendirikan sebuah masjid baru yang lokasinya tidak jauh dari masjid yang lama namun agak lebih jauh dari Sungai Musi.
Ditunjuklah Penghulu Belian sebagai kepala proyek pembangunan di bantu dengan Penghulu Munir sebagai wakilnya.