Sesampai di rumah, korban baru merasakan sakit pinggang namun saat itu korban tetap menjalankan aktifitasnya seperti biasa.
Kemudian Jumat pagi korban masih bersekolah seperti biasa.
BACA JUGA:Hari Ini Puncak Arus Balik, Jalintim Ramai Kendaraan Pemudik
Meskipun saat itu korban merasakan sakit pinggang akibat tendangan terdakwa.
Saat malam hari korban mengalami demam. Lalu ibu kandung korban yaitu Reni Putri ingin mengerok badan korban.
Ibu korban melihat ada luka memar warna biru di pinggang korban sehingga ibu korban pun bertanya kepada korban “Ini keno apo?”
“Gara-gara dihukum push up,” jawab korban.
Saat itu korban tidak memberitahu ibunya jika lebam tersebut akibat tendangan terdakwa.
BACA JUGA:Bukan Terlibat Begal, Ini Penyebab Pemeran Ikal Laskar Pelangi Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Mobil Masuk Jurang Sungai Ogan, 4 Pemudik Asal Bandar Lampung Meninggal Dunia
Jawaban korban membuat sang ibu tidak percaya.
Sehingga pada Sabtu sekira pukul 07.30 WIB ibu korban pergi menemui teman korban yaitu Saksi Zhidan Dwi Loves dan bertanya kepada saksi Zhidan.
“Korban selain disuruh push up oleh terdakwa, diapakan lagi oleh terdakwa?” Tanya ibu korban pada Zhidan.
“Selain disuruh push up, terdakwa juga menendang pinggang korban,” jawab Zhidan.
Setelah mengetahui cerita dari Zhidan, ibu korban pulang ke rumah dan bertanya langsung kepada Korban yang saat itu tidak bersekolah karena demam.