Secara keseluruhan, jalan tol yang dirancang dengan kecepatan 100 km/jam ini dilengkapi dengan 2 simpang susun,18 jembatan. serta bangunan pendukung jalan tol yaitu 2 rest area.
BACA JUGA:Mengulik 7 Suku Kanibal di Dunia yang Masih Eksis dengan Praktik Makan Daging Manusia
BACA JUGA:Tanda-Tanda Segera Beroperasi, Tol Indrapura – Kisaran Seksi Sudah Uji Laik Fungsi
Diperkirakan jika melalui tol ini, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih, dimana jika menggunakan jalan arteri akan menghabiskan waktu mencapai 2 jam.
Hal ini kemudian juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Prabumulih menuju Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang.
Gubernur Sumatra Selatan, H Herman Deru, dalam keterangan resmi yang dilansir dari Sumselprov.go.id menjelaskan percepatan Jalan Tol Indralaya – Prabumulih penting dilakukan. Hal itu mengingat kebutuhan jalan tol di Sumatra Selatan sudah cukup tinggi.
“Saya lihat progres pembangunan jalan tol ini tepat waktu. Bahkan, beberapa jembatan penghubung jalan tol ini juga telah dibangun,” pungkas Herman.
BACA JUGA:Oknum PNS Prabumulih Diamankan Polisi Kasus Penipuan Perekrutan CPNS
BACA JUGA:Pj Sekda Muba Lantik 2 Pejabat Administrasi, Ini Nama dan Jabatan nya
Konstruksi Jalan Tol Indralaya – Prabumulih telah dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sejak pertengahan tahun 2019.
Pengerjaan pada morfologi tanah yang bervariasi pada proyek ini, membutuhkan penanganan khusus diantaranya dengan penggunaan inovasi teknologi geofoam pada oprit jembatan.
Geofoam merupakan material balok dengan bobot ringan yang bertujuan untuk menanggulangi lapisan tanah yang labil.
Berfungsi sebagai pengganti timbunan, Geofoam dapat meminimalisir penurunan jalan yang biasanya terjadi pada titik semu antara timbunan dengan struktur sehingga dapat memperlambat amblesan atau penurunan tanah selama masa layanan jalan tol.
BACA JUGA:Tol Payakumbuh-Pangkalan Diklaim Bakal Termegah Ditingkat Asia Tenggara, Berikut Alasannya
BACA JUGA:Heboh di Kecamatan Keluang, Siswa Sayat Tangan Sendiri, Ikut Gaya di Medsos, KPAD Muba Turun Tangan
Selain inovasi geofoam, pengerjaan morfologi tanah yang bervariasi juga menggunakan Treatment Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Preloading.