HARIANMUBA.COM,- Anggota Komisi IX DPR RI Ingatkan, Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jangan Timbulkan penyakit Baru
Pemerintah saat ini melakukan berbagai inovasi dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Terutama menekan angka kematian sekaligus mempercepat target eliminasi dengue tahun 2030.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan penularan dengue adalah dengan menerapkan teknologi nyamuk ber-wolbachia.
BACA JUGA:Luar Biasa! Metode Baru Dalam Menanam Singkong Ini Bisa Hasilka 50 kg per Pohonnya
BACA JUGA:Dinas Sosial Muba Fasilitasi Warga Lansia Terlantar Menuju Panti Jompo Harapan Kita Indralaya
Melansir data dari sehatnegeriku.kemkes.go.id teknologi ini pada prinsipnya memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang banyak ditemukan pada 60 persen serangga.
Bakteri itu selanjutnya dimasukkan dalam nyamuk aedes aegypti, hingga menetas dan menghasilkan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Dengan demikian, perlahan populasi aedes aegypti berkurang dan berganti menjadi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Bila menggigit, nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia tidak akan menularkan virus demam berdarah kepada manusia.
BACA JUGA:Desa Danau Cala Kecamatan Lais Gelar Lelang Lebak Lebung, Hasilnya Capai 300 Jutaan
BACA JUGA:Sudah Ditetapkan KPU, Ini 85 Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Wilayah Muba
Sebab, perkembangan virus dengue tersebut berhasil dihambat oleh bakteri wolbachia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu menegaskan bahwa penyebaran nyamuk ber-wolbachia dipastikan aman karena telah melalui proses penelitian yang cukup panjang dengan turut melibatkan banyak ahli.
“Penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia sudah melalui kajian dan analisis risiko dengan melibatkan 25 peneliti top Indonesia, dan hasilnya bagus, sudah diujicobakan di Yogyakarta sekitar 5-6 tahun lalu dan hasilnya sangat menggembirakan” kata Dirjen Maxi saat menjadi pembicara dalam temu media bertajuk “Mengatasi DBD Dengan Wolbachia” pada Jumat (24/11).