"Kita juga melakukan sosialisasi bahaya karhutla bersama stakeholder dan perangkat desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan karhutla," beber Pathi.
BACA JUGA:Menyedihkan, Besi Pagar Pengaman Jembatan Raib Diduga Dicuri
BACA JUGA:Desain Mirip Iphone, Ini Spesifikasi Realme C63
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengaktifan sembilan pos pemantau pengendalian karhutla.Pos induk yang menjadi pusat koordinasi dan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan berada di Kecamatan Bayung Lencir.
Pos ini memiliki kapasitas 250 orang dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat, asrama personil, gudang peralatan pemadaman, dan mobil pemadam kebakaran.
"Posko induk ini berfungsi sebagai tempat koordinasi terpadu untuk operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan," kata Pathi.
Selain pos induk, terdapat juga pos pemantau lainnya yang berada di beberapa titik strategis. Meliputi Dusun V Muara Baru Desa Muara Medak, Dusun VII MekarJaya Desa Muara Medak, Desa Talang Nyamuk, Desa Mendis.
BACA JUGA:Gunakan Air Rebusan Daun Salam, Ini Efektif Mengatasi Asam Urat yang Tinggi
BACA JUGA:Kunjungi Keluang, Pj Ketua TP PKK Muba Adakan Pembinaan Profil Kelompok Dasawisma
Kemudian Desa Pulai Gading, Desa Kepayang, Dusun I Desa Muara Merang, dan Dusun III Pancoran Desa Muara Merang.
Pos-pos ini memiliki kapasitas 10 orang dan dilengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran seperti motor, tempat tidur, mobil damkar, dan alat pemadaman lainnya.
"Pos berfungsi sebagai garda terdepan dalam operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.
Pathi Riduan menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi karhutla.
BACA JUGA:Ini Bacaan Sholawat Nabi yang Bisa Dilantunkan di Bulan Dzulhijjah
BACA JUGA:Petani Kopi Sumsel Auto Senyum, Harga Jual Melejit Hingga Rp 70 Ribu Perkilo
"Kami berharap dengan adanya pos-pos pemantau ini, respon terhadap kebakaran hutan dan lahan bisa lebih cepat dan efektif," terangnya.