Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, Ahmad Toyibir SSTP MM, mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) sarana dan prasaran karhutla perusahaan perkebunan di Kabupaten Muba.
" Kita sidak sapras karhutla, agar siaga menghadapi kebakaran," ujar Ahmad Toyibir.
Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, juga telah menggalakan program alat dan mesin pertanian (Alsintan).
BACA JUGA:Timnas Indonesia Kembali Ukir Sejarah, Lolos Putaran ketiga qualifiera Piala Dunia 2026 zona Asia
BACA JUGA:Pemerintah Buka Rekrutmen CASN 2024 untuk Penuhi Kebutuhan 2,3 Juta ASN, Ini Jadwal Lengkapnya
Yakni penyediakan 8 alat berat untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan bagi warga.
Ini bertujuan agar warga tak melakukan pembakaran dalam membuka lahan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman menjelaskan sudah 3 daerah yang menetapkan status siaga karhutla yakni OKI, Muba, dan Banyuasin.
"Ketiga wilayah tersebut sudah menetapkan siaga karhutlah Sejak Mei kemarin,” katanya.
BACA JUGA:Petani Pasang Surut di Lais Muba, Mulai Turunkan Padi ke Sawah, Berharap Hasil Panen Melimpah
Ia menjelaskan Ketiga daerah itu memang daerah penyumbang karhutla, karena masing-masing memiliki lahan gambut yang cukup luas.
"Pemprov juga akan segera menetapkan status siaga karhutla. Minggu-minggu ini mungkin sudah keluar SK-nya,” tambah dia.
Setelah itu, akan dilakukan rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh daerah. Kemudian apel siaga karhutla.
“Prediksi BMKG, puncak musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juli-Agustus. Meski hanya 2 bulan, tapi tetap kita harus siap siaga,” bebernya.
BACA JUGA:Mancing di Sungai Lematang, Bocah Diduga Hanyut, Pencarian Masih Dilakukan