Sumsel Pelopor Inovasi Ketahanan Pangan: GSMP Terus Berkembang, Jadi Contoh Nasional

Rabu 09-07-2025,10:25 WIB
Reporter : Dodi
Editor : Dodi

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Provinsi Sumatera Selatan kembali meneguhkan diri sebagai pionir gerakan kemandirian pangan nasional. Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara resmi meluncurkan dua inovasi baru dalam Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), yakni GSMP Menyala dan GSMP Goes to Panti Sosial, dalam acara yang digelar di Panti Sosial ODGJ, Kecamatan Sako, Palembang, Selasa (8/7/2025).

Dalam sambutannya, Herman Deru mengisahkan kembali kelahiran GSMP yang bermula pada akhir tahun 2021, saat pandemi COVID-19 memicu lonjakan inflasi dan krisis distribusi bahan pokok. Ia menyebut GSMP sebagai solusi dari kondisi krisis yang mengubah paradigma masyarakat, dari sekadar konsumen menjadi produsen pangan mandiri.

“GSMP bukan sekadar program biasa. Ini adalah respon konkret terhadap krisis. Kita ajak masyarakat berdaya, dari pembeli menjadi penghasil,” tegas Deru.

Program yang awalnya sederhana itu kini telah berkembang pesat dan diadopsi oleh berbagai daerah lain di Indonesia. “Saya lihat GSMP kini menjadi tren. Beberapa provinsi bahkan sudah menyesuaikan namanya, meski esensinya tetap berasal dari Sumsel,” imbuhnya bangga.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Genjot PAD Lewat Digitalisasi Keuangan Daerah

BACA JUGA:Bupati Muba Terima Audiensi Ketum BPP Gapensi, Sepakat Bersinergi Percepat Pembangunan Daerah

Dua inovasi terbaru GSMP dirancang untuk menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas dan beragam. GSMP Menyala menargetkan 1.500 rumah tangga melalui kelompok dasawisma dan kelompok tani di 17 kabupaten/kota. Sementara GSMP Goes to Panti Sosial (GSMP Pansos) difokuskan pada panti-panti sosial dengan kegiatan budidaya ikan, tanaman sayur, serta produksi pakan mandiri.

Deru juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak kalangan swasta, BUMN, dan mitra lembaga seperti Bank Indonesia serta Pertamina untuk mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ke kegiatan produktif masyarakat.

“Kalau CSR diarahkan ke sektor produktif, dampaknya akan jauh lebih nyata. Kita ingin perubahan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Deru.

Ia menegaskan bahwa GSMP bukan proyek seremonial, tetapi program nyata untuk menjawab kebutuhan pokok masyarakat. “Yang kita lakukan ini bukan untuk dipuji, tapi untuk dipakai. Ini soal kebutuhan hidup,” tandasnya.

Lebih jauh, GSMP dinilai turut berkontribusi dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi keluarga. “Semakin banyak keluarga menanam sendiri, makin sehat pola makan mereka. Ini dampaknya besar,” ucap Deru.

BACA JUGA:Dua Pelaku Curas Sawit di PT ITA Mogureben Diciduk Polsek Bayung Lencir, Dua Lainnya Masih DPO

BACA JUGA:Wabup Tinjau Pembangunan Tol, Usulkan Penambahan Exit di Wilayah Muba

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Ir. Ruzuan Efendi, menambahkan bahwa keberhasilan GSMP ditopang oleh sinergi lintas instansi, profesi, dan komunitas. “Kita ingin GSMP menjadi gerakan bersama. Inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat rentan melalui GSMP Pansos. “Panti sosial bukan hanya tempat perlindungan, tapi juga bisa menjadi pusat produktivitas. Kita bangun semangat di sana,” tutup Ruzuan.

Kategori :