Ada Pantai Bongen, Suku Anak Dalam dan Senjang. Ini 7 Hal Menarik Musi Banyuasin
Mandi bongen. --
Pemerintah daerah kemudian melihat potensi wisata dari tradisi tersebut, dan mulai menjadikannya sebuah festival yang dapat menarik minat wisatawan. Untuk menambah kemeriahan, pada festival ini juga diramaikan dengan sejumlah kegiatan, seperti pergelaran musik, tari-tarian, serta fashion show kain tradisional Gambo khas Muba.
3. Hutan Mangrove di Taman Nasional Sembilang
Hutan Mangrove Lalan merupakan bagian dari Taman Nasional Sembilang disebut-sebut sebagai kawasan mangrove terbesar di wilayah Indonesia bagian barat. Hutan ini terletak di Kecamatan Lalan.
Kawasan Taman Nasional Sembilang sebenarnya berada di Kabupaten Banyuasin, tetapi terdapat sebagian wilayah kecil di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan SK Menhut Nomor 95/Kpts-II/03 Tanggal 19 Maret 2003, Kawasan Taman Nasional Sembilang memiliki luas 202.896,31 hektare.
Sekitar 14 persen dari Taman Nasional Sembilang merupakan ekosistem mangrove. Pada 2009 sendiri, habitat mangrove terluas kurang lebih sebesar 83,447.23 hektare. Sebaran jenis mangrove di Taman Nasional Sembilang yaitu sebanyak 17 spesies tumbuhan mangrove sejati dan 6 spesies mangrove ikutan.
4. Bahasa Musi
Kabupaten Musi Banyuasin memiliki moto “Bumi Serasan Sakate” dengan bahasa daerahnya yaitu Bahasa Musi. Ciri khas dari Bahasa Musi yaitu penggunaan huruf e pada akhir kata.
BACA JUGA:6 Manfaat Mandi Pagi Menurut Ahli, Ternyata Bikin Sehat Jantung
Bahasa Musi ini satu rumpun dengan Bahasa Melayu. Bahasa ini tidak dipakai disemua tempat, hanya digunakan di Kecamatan Sekayu, Babat. Banyu Lincir, dan Toman. Nama Musi berasal dari Sungai Musi yang dulunya menjadi sumber air bagi masyarakat Musi
4. Kesenian Senjang
Kesenian Senjang merupakan kesenian dari Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah turun temurun. Kesenian ini pertama kali berada di Kecamatan Sungai Keruh yang kemudian berkembang ke Kecamatan Babat Toman dan berlanjut ke Kecamatan Sekayu.
Perkembangan ini yang menyebabkan model Senjang setiap kecamatan tidak sama. Senjang sendiri merupakan seni yang berbentuk pantun bersahutan (bisa juga ditampilkan secara tunggal) yang berupa nasihat, kritik, dan sebagai ungkapan rasa gembira.
BACA JUGA:Nonton Drakor Bisa Hasilkan Cuan Rp 110 ribu, Simak Bagaimana Caranya!
Kesenian ini juga dapat ditampilkan ketika acara keluarga salah satunya dalam adat perkawinan. Selain itu dapat pula ditampilkan ketika acara peresmian rumah baru dan syukuran.
6. Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dikenal pula dengan nama Suku Kubu merupakan suku yang banyak hidup di Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. Suku ini tinggal di hutan alam Kecamatan Batanghari Leko dan Bayung lencir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: