Dukung Guru PJOK Musi Rawas, PGRI Sumsel Gelar Aksi Kumpul Koin Receh Peduli Sularno

"Beliau dibawa ke ranah hukum karena tuduhan melakukan suatu penganiayaan. Ini yang kami sesalkan,” katanya.

Menurut Zulinto, seorang guru niatnya mendidik. Memberikan pembelajaran, lalu mengajari siswanya dengan semua masalah apakah tentang etika dan lain sebagainya. Tak ada guru yang punya niat menyakiti. 

BACA JUGA:Bacaleg Datangi RSUD Sekayu, Lakukan pemeriksaan Kesehatan

BACA JUGA:Siap-Siap, Walikota Lubuk Linggau Undang Ida Dayak

“Persoalan ada masalah dengan anak, guru juga manusia biasa. Ada khilafnya,” imbuh dia

Anak didik sendiri punya berbagai macam sifat dan watak. Terkadang dengan titipan mata guru saja sudah paham dan diam. Namun, ada juga yang perlu ditegur dulu baru diam.

“Terkadang ada yang sampai harus ada sedikit kekerasan baru paham. Tapi bukan berarti kita (guru,red) menganiaya. Kalau pun ini terjadi, saya atas nama PGRI Sumsel mengucapkan permohonan maaf,” bener Zulinto.

Dia berharap, masalah yang sedang dalam proses persidangan ini masih bisa segera selesai secara kekeluargaan. 

BACA JUGA:Bacaleg Datangi RSUD Sekayu, Lakukan pemeriksaan Kesehatan

BACA JUGA:Beberapa Kabupaten Hari Ini Berpotensi Hujan, Prakiraan Cuaca Provinsi Sumsel Rabu 3 Mei 2023

“Saya melihat sejarah guru ini sudah lama mengajar dia sebagai honorer  sudah 10 tahun lebih mendidik anak. Artinya orang yang sudah berjasa besar dalam dunia pendidikan memberikan pembelajaran di daerah itu,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Zulinto meminta kepada orang tua korban dan semua organisasi PGRI Sumsel. 

Termasuklah anggota PGRI  yang ada di Lubuklinggau agar bisa menyelesaikan masalah ini.

“Ini harusnya sudah clear. Kalau pun masalah ini sampai ke ranah hukum. Namun, pada momen Hari Pendidikan Nasional, berikanlah penghargaan kepada kami seorang pendidik. Jadi, mari selesaikan ini dengan baik-baik,” imbuhnya.

BACA JUGA:Belum Satupun Terpasang, Pemdes Bumi Kencana Dambakan Lampu Penerangan Jalan

Sumber: