BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia

BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia

Himbauan Pencegahan Stunting--

"Efektif tersisa waktu 1 tahun dua bulan. Perlu terobosan dan kerja keras kita semua," ujar Teguh.

Menurut Teguh, tidak cukup edukasi, komitmen kuat pemerintah, atau penguatan melalui konvergensi untuk mencapai target prevalensi stunting.

BACA JUGA:Bikin Resah, Warga Tanah Mas Banyuasin Amankan Seekor Buaya Muara

BACA JUGA:Berikut Harga Buah Sawit di Kecamatan Sanga Desa Diawal Bulan, Belum Banyak Perubahan

"Sesungguhnya masyarakat melalui keluarga sangat berperan.Untuk itu, mereka harus tahu apa penyebab dan bagaimana mencegah stunting, sehingga mereka akan berpartisipasi aktif," kata Teguh.

Menurut Teguh, salah satu infrastruktur yang efektif untuk memberdayakan keluarga terkait program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting adalah Mobil Unit Penerangan (Mupen) BKKBN. 

Melihat strategisnya Mupen, pada April 2012 BKKBN pernah mengadakan kegiatan bertajuk "Jawara Mupen on the Road". Ketika itu pelepasan dilakukan di Kota Cilegon, Banten, dan berakhir di Madura, Jawa Timur. 

Teguh mengatakan kemampuan pemerintah dalam mendukung program percepatan penurunan stunting sangat terbatas, termasuk dalam penganggaran. Untuk mengatasi keterbatasan itu, BKKBN mengajak banyak pihak bergotong-royong.

BACA JUGA:Ternyata Kopi Buatan Sendiri Lebih Nikmat dari Buatan di Kafe

BACA JUGA:Indonesia Land Rover United Jelajahi Wisata Alam Pagaralam, Gubernur Sangat Mendukung

"Gotong royong itu di antaranya berupa dukungan pemberdayaan ekonomi dan penyediaan makanan bergizi melalui program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), dan juga melalui program Kakak Asuh Turunkan Stunting," urai Sukaryo.

Sukaryo juga mengatakan, pelayanan kontrasepsi yang dilakukan bidan berkontribusi besar terhadap penurunan prevalensi stunting.

Dengan menjadi akseptor, seorang ibu dapat mengatur jarak kelahiran dengan baik dan dapat mengatur jumlah anak yang dilahirkan. 

"Harus komprehensif dalam menurunkan prevalensi stunting," jelas Teguh..

BACA JUGA:Akses Jalan Penghubung Sungai Lilin - Keluang Mulai Banyak Kerusakan, Hanya Ditimbun Tanah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: