Pedagang Pakaian Di Pasar Kalangan Sanga Desa Menjerit, Penjualan Menurun Drastis

Pedagang Pakaian Di Pasar Kalangan Sanga Desa Menjerit, Penjualan Menurun Drastis

Pedagang pakaian di pasar kalangan Desa Kemang Kecamatan Sanga Desa--

HARIANMUBA.COM,- Pedagang Pakaian Di Pasar Kalangan Sanga Desa Menjerit, Penjualan Menurun Drastis.

Pedagang pakaian di Pasar Kalangan desa Kemang Kecamatan Sanga Desa terus mengeluhkan mengenai sepinya pembeli. 

Pasalnya, dalam satu kali berjualan mereka hanya bisa menjual maksimal hingga 4 potong pakaian saja.

Menurut pedagang sepinya pembeli ini terjadi sejak anjloknya harga komoditas yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat yakni Karet dan Sawit. 

BACA JUGA:Terkait Penutupan Sungai Oleh PT GPI di Desa Karang Anyar, Komisi II DPRD Muba Gelar Rapat, Berikut Hasilnya

BACA JUGA:3 Tersangka Kasus Kebakaran Masakan Minyak Ilegall Di Babat Toman Ajukan Pra Peradilan, Ini Alasannya

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ilham (28) pedagang pakaian di Pasar Kalangan Kemang, warga desa Ngulak 2.

“Terasa sekali sejak dua bulan ini, khususnya dimulai saat harga Karet turun pada awal Mei lalu. Biasanya setiap jualan disini saya selalu laku hingga 6 potong pakaian. Ini laku 2 sampai 3  potong saja sudah sangat bersyukur,” ungkapnya.

Hal yang sama menurutnya juga terjadi di pasar kalangan Ngulak, penurunan omset penjualan yang ia terima terjadi hingga 40 persen.

“Rata-rata sama saja mau di pasar kalangan Ngulak, atau Kemang, maupun di Kalangan Trans juga turun pendapatan kami para pedagang ini. Biasanya satu kali berjualan bisa dapat antara Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. Sekarang dapat uang Rp 200 ribu itu sangat lumayan sekali,” tuturnya.

BACA JUGA:Senangnya Pelaku UMKM Yang Ikut Bazaar di Kejari Muba, Bisa Raup Omzet Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Diduga Nyuri Buah Sawit PT BAM, Warga Babat Banyuasin Diamankan

Lia (40) pedagang lainnya berharap pemerintah dapat memperhatikan harga jual karet di tingkat petani, agar daya beli masyarakat dapat meningkat.

“Menurut saya semuanya ini tergantung dengan pendapatan masyarakat itu sendiri. Kalau harga Karet dan Sawit mahal, pasti daya beli mereka meningkat. Dan imbasnya kami para pedagang ini akan kembali ramai pembeli. Harapannya pemerintah bisa memperhatikan harga Karet dan Sawit, agar bisakembali mahal,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: