Inilah Bakal Jembatan Terpanjang di DIY, Hubungkan Bantul dan Kulon Progo

Inilah Bakal Jembatan Terpanjang di DIY, Hubungkan Bantul dan Kulon Progo

Gambar jembatan Pandansimo--

BACA JUGA:Musim Hujan, Sebagian Desa Jembatan Gantung Jirak Jaya Terendam Banjir

Tahun 2013 hingga 2015, dilakukan pembebasan lahan oleh Pemda DIY, serta penyiapan dokumen Amdal. 

Sementara, review DED dilakukan pada tahun 2022.

Pembangunan jembatan Pandansimo masuk pada paket kegiatan Inpres Jalan Daerah Tahap 1 yang merupakan bagian dari rangkaian jalur Trans Selatan Jawa. 

Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi di bagian Selatan Jawa. 

BACA JUGA:Dukung Majukan Perekonomian di Muba, Bank Sumsel Babel Beri Bantuan Mesin Briket

BACA JUGA:Tidak Pensiun, Nenek Usia 101 Tahun Ini Pilih Tetap Bekerja, Yuk Baca Kisahnya!

Jembatan Pandansimo  akan memiliki panjang 1.900 meter, yang terdiri dari jalan pendekat sepanjang 625 meter, slab on pile sepanjang 690 dan jembatan utama dengan bentang 675 meter. 

Nilai kontrak sebesar Rp 814,8 miliar dan dilaksanakan oleh PT Adikarya Persero, PT Sumber Wijaya Sakti. 

Kerja Sama Operasi selama 408 hari kalender dengan Rencana Final Hand Over (PHO) di tanggal 31 Desember 2024.

Lokasi jembatan Pandansimo yang berada pada karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal. 

BACA JUGA:Bayi Berumur 16 Bulan Meninggal, Diduga Korban Malapraktik RS di Jambi, Keluarga Lapor Polisi

BACA JUGA:Sudah Dibenahi, Dermaga Pelabuhan Penumpang Sungai Lilin Makin Nyaman, Berharap Dibuat Musollah dan WC Umum

Lokasi ini dekat dengan sumber gempa sesar opak dengan radius kurang dari 10 km, menyebabkan jembatan Pandansimo memiliki kerentanan terhadap potensi likuifaksi.

“Jembatan Pandansimo akan menggunakan teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing pada struktur bawah jembatan yang fungsinya untuk meredam gempa. LRB ini mampu mengembalikan struktur yang ditopangnya pada posisi semula setelah gempa berakhir. Jembatan Pandansimo juga nantinya akan dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal,” kata Rien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: