Waspada! Wabah Penyakit Baru Melanda Jepang, Lebih Ganas dari Covid-19

Waspada! Wabah Penyakit Baru Melanda Jepang, Lebih Ganas dari Covid-19

Ilustrasi--

BACA JUGA:Ini 7 Profesi yang Sulit Atau Mungkin Ditolak Saat Mengajukan Kredit di Bank

Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, mengatakan dia "sangat prihatin" dengan peningkatan dramatis jumlah pasien dengan infeksi streptokokus invasif yang parah tahun ini. 

Ia yakin reklasifikasi Covid-19 adalah faktor terpenting di balik peningkatan infeksi streptokokus pyogenes, yang telah menyebabkan lebih banyak orang mengabaikan langkah-langkah dasar untuk mencegah infeksi, seperti disinfeksi tangan secara rutin.

"Menurut pendapat saya, lebih dari 50% orang Jepang telah terinfeksi Sars-CoV-2 (virus penyebab Covid-19)," kata Kikuchi di laman yang sama.

Status imunologi masyarakat setelah pulih dari Covid-19 mungkin mengubah kerentanan mereka terhadap beberapa mikroorganisme. 

BACA JUGA:Inilah 3 Kabupaten/Kota Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Sumatera Selatan, Siapa Urutan Teratas?

BACA JUGA:Empuk dan Lembut Cocok Berikut Resep Serabi Kinca Kuah Merah

Kita perlu memperjelas siklus infeksi penyakit streptokokus pyogenes invasif yang parah dan segera mengendalikannya.

Infeksi streptokokus, seperti halnya Covid-19, menyebar melalui tetesan dan kontak fisik. 

Bakteri ini juga dapat menginfeksi pasien melalui luka di tangan dan kaki.

Infeksi Strep A diobati dengan antibiotik, namun pasien dengan penyakit streptokokus grup A invasif yang parah kemungkinan memerlukan kombinasi antibiotik dan obat lain, serta perhatian medis intensif.

BACA JUGA:Mudik Lebaran 2024 Lebih Enjoy, Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni Ada Fasilitas Baru

BACA JUGA:Jelang Operasi Ketupat Musi 2024, Satlantas Polres Muba Lakukan Pemeriksaan Randis Secara Menyeluruh

Kementerian Kesehatan Jepang merekomendasikan, agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan kebersihan dasar yang sama terhadap penyakit strep A yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari selama pandemi virus corona.

"Kami ingin masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan jari dan tangan, dan menerapkan etika batuk," kata Menteri Kesehatan Keizo Takemi kepada wartawan awal tahun ini, dikutip dari Japan Times. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: