Resah Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal, Warga Batanghari Gerduduk dan Bakar Alat Tambang

Resah Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal, Warga Batanghari Gerduduk dan Bakar Alat Tambang

Resah Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal, --

HARIANMUBA.COM- Aktivitas tambang emas ilegal di Dusun Pematang Lalang, Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghai, Jambi, kembali membuat heboh publik. 

Pasalnya, warga setempat beramai-ramai melakukan pembongkaran paksa terhadap aktivitas tambang ilegal itu.

Massa yang dipimpin oleh pemerintah desa, didampingi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, membakar enam unit alat tambang emas ilegal atau yang dikenal sebagai Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

BACA JUGA:Harus Lebih Teliti, Ini Tanaman Yang Disukai Ular

Protes ini muncul sebagai bentuk kekecewaan dan perlawanan warga terhadap aktivitas penambangan emas ilegal yang telah merusak area perkebunan serta bahkan telah merambah area pemakaman umum di sekitar Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. 

Sekdes Pasar Terusan, As'at, mengungkapkan bahwa warga dan pemerintah desa telah berulang kali memperingatkan para penambang untuk menghentikan aktivitas ilegal mereka.

"Para pelaku penambangan emas ilegal tidak mengindahkan peringatan tersebut dan malah kembali dengan membawa mesin-mesin tambang dalam jumlah yang lebih banyak," ungkapnya.

BACA JUGA:Langkah Menjaga Kesehatan Reproduksi untuk Perempuan 30-40 Tahun

Tindakan pembakaran tersebut terjadi ketika para penambang kembali dengan mesin-mesin tambang yang lebih banyak lagi, dan massa tidak dapat lagi menahan diri dari kemarahan.

"Selain merusak area perkebunan dan pemakaman, aktivitas penambangan emas ilegal juga mengancam lingkungan sekitar, dengan beberapa kuburan bahkan jatuh ke sungai akibat dampak dari penambangan ilegal ini. Keresahan dan kekhawatiran masyarakat pun semakin membesar karena aktivitas PETI sudah berlangsung selama lima hingga enam tahun lamanya," ujar Sekdes.

Meskipun pemerintah desa telah melakukan berulang kali mediasi dengan para pemilik PETI untuk menghentikan aktivitas ilegal mereka, para penambang tetap melanjutkan aktivitasnya tanpa memperdulikan peringatan dan kesepakatan yang telah dibuat. 

BACA JUGA:Coba 6 Kebiasaan Ini Saat Malam Hari, Tidur Bisa Menjadi Nyenyak dan Berkualitas

Oleh karena itu, tindakan pembakaran terhadap alat tambang ilegal dianggap sebagai langkah terakhir yang diambil oleh warga dan pemerintah desa untuk menegakkan aturan dan melindungi lingkungan serta kepentingan masyarakat.

Insiden ini menunjukkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan ilegal terhadap lingkungan dan masyarakat. Perlu adanya langkah tegas dan konsisten dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini serta melindungi kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: