Pasokan Daging Sapi di Sanga Desa Menurun, Untungnya Harga Masih Tetap Stabil

Pasokan Daging Sapi di Sanga Desa Menurun, Untungnya Harga Masih Tetap Stabil

Pasokan Daging Sapi di Sanga Desa Menurun, Untungnya Harga Masih Tetap Stabil--

HARIANMUBA.COM,- Pasokan Daging Sapi di Sanga Desa Menurun, Untungnya Harga Masih Tetap Stabil

Pasokan Daging Sapi dari para agen kepada pedagang di pasaran saat ini sedang turun, namun hal tersebut rupanya belum berpengaruh terhadap harga jual nya. 

Terpantau saat ini harga jual daging sapi di pasaran masih tetap stabil berada di angka Rp 120 ribu per kilogram.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh beberapa penjual daging sapi di Pasar Kalangan Ngulak kepada wartawan koran ini, Selasa 23 Juli 2024.

BACA JUGA:Tim Gabungan Polda Sumsel Gelar Razia Narkoba di Tangga Buntung, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Kapolda Sumsel: Kabupaten Muba Rugi Rp 4.8 Triliun Akibat Kerusakan Lingkungan Dampak Pengeboran Minyak Ilegal

“Saat ini memang secara pasokan ada sedikit penurunan dari para agen daging sapi potong, tetapi itu hanya berlaku bagi para pedagang yang biasa bermain dengan partai besar saja," ungkap Lingga (35) salahsatu penjual daging asal Curup Provinsi Bengkulu.

"Bagi kami yang hanya stok di bawah seratus kilogram per minggu ini tidak terpengaruh dengan penjatahan yang ada,” tambahnya.

Ia menuturkan bahwa saat ini harga jual daging sapi masih berada diangka Rp 120 ribu perkilogram, harga ini sudah bertahan sejak pertengahan Juni 2024 lalu.

“Pasca Idul Adha kemarin harganya tetap seperti itu, dan belum mengalami perubahan hingga saat ini. Kalau untuk harga Tulang saat ini tetap sama yakni Rp 100 ribu perkilogram,” ujarnya.

BACA JUGA:Viral, Salah Satu Peserta Aksi Damai Eks Karyawan PT Pinago Pingsan Lalu Meninggal Dunia

BACA JUGA:Tambah Wawasan Ratusan Kades Dapat Pembekalan dari Kajari Muba

Sementara itu dari tingkat penjualan saat ini juga belum mengalami perubahan, dalam sehari pedagang hanya mampu menjual daging kisaran 4 kg hingga 7 kg saja.

“Dari segi pembeli juga masih minim, karena memang tingkat penjualan daging saat ini sedang lesu. Masyarakat kebanyakan beralih konsumsi lauk pauk yang lebih murah, seperti ayam potong ataupun ikan,” tutur Arifai pedagang lainnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: