Dua Rest Area Tol Padang-Sicincin Rampung, Tampilkan Arsitektur Minang Bernuansa Modern

Dua Rest Area Tol Padang-Sicincin Rampung, Tampilkan Arsitektur Minang Bernuansa Modern

Dua Rest Area Tol Padang-Sicincin Rampung, Tampilkan Arsitektur Minang Bernuansa Modern--

BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan BPOM Perkuat Sinergi, Perketat Pengawasan Produk Ilegal demi Lindungi Konsumen

BACA JUGA:BKOW Sumsel Peringati 1 Muharram: Tebar Cinta dan Harapan untuk Anak Yatim

Selain fasilitas tersebut, area parkir juga dirancang luas dan terpisah untuk kendaraan pribadi maupun niaga. Untuk jalur A, tersedia kapasitas parkir bagi 212 kendaraan golongan I dan 57 kendaraan golongan II–V. Sementara di jalur B, dapat menampung 213 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II–V.

Daya tarik lain dari rest area ini terletak pada desain arsitekturnya yang mengusung konsep neo vernacular khas Minangkabau. Tampilan bangunan food court, sebagai pusat aktivitas pengunjung, mengadaptasi bentuk rumah gadang dengan sentuhan kontemporer yang menyesuaikan fungsi modern.

Elemen khas budaya Minang seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan motif ukiran tradisional turut dihadirkan sebagai ornamen arsitektur yang memperkuat identitas lokal. Menariknya, seluruh ornamen dan elemen dekoratif tersebut diproduksi oleh pengrajin lokal Sumatera Barat, sehingga turut menggerakkan ekonomi kreatif daerah.

Desain ini menjadi simbol perpaduan antara nilai tradisional dan teknologi masa kini, menciptakan suasana autentik namun tetap modern. HKI menegaskan bahwa penggunaan material kekinian dalam konstruksi bangunan tidak menghilangkan nilai-nilai budaya, justru memperkuat citra lokal di jalur strategis Sumatera Barat ini.

BACA JUGA:Tanah Napal Muncul di Musim Kemarau, Jadi Surga Anak Main dan Mandi Sungai di Bantaran Musi

BACA JUGA:Tarif Jalan Tol Padang–Sicincin Segera Berlaku, Masyarakat Diimbau Siapkan Uang Elektronik

Kehadiran 16 tenant UMKM dalam area food court bukan hanya sekadar penyedia layanan makanan dan minuman, tapi juga bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Tenant-tenant tersebut akan menghadirkan berbagai kuliner khas Minang dan produk lokal unggulan yang siap memanjakan pengunjung.

Dengan selesainya kedua rest area ini, HKI berharap pengguna Tol Padang–Sicincin dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan menyenangkan. Tak hanya sebagai tempat beristirahat, rest area ini juga menjadi etalase budaya Minang dan penggerak pertumbuhan ekonomi lokal.

Proyek ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur bisa berpadu dengan pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat. HKI menargetkan rest area ini segera dapat dioperasikan dalam waktu dekat, seiring dengan berfungsinya ruas tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait