Diduga Keracunan Menu MBG, 20 Santri Ponpes Zaadul Ma’ad Palembang Sempat Dilarikan ke Klinik

Diduga Keracunan Menu MBG, 20 Santri Ponpes Zaadul Ma’ad Palembang Sempat Dilarikan ke Klinik

Diduga Keracunan Menu MBG, 20 Santri Ponpes Zaadul Ma’ad Palembang Sempat Dilarikan ke Klinik--

HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Sebanyak 20 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’had Zaadul Ma’ad di Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (5/11/2025).

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, tak lama setelah para santri selesai menikmati hidangan MBG. Beberapa santri mulai mengeluhkan mual, muntah, dan sakit perut, hingga akhirnya sebagian harus mendapat perawatan medis.

“Total ada sekitar 20 anak yang menunjukkan gejala keracunan. Sebanyak 12 orang langsung kami bawa ke Klinik Pratama Indah, jaraknya sekitar 100 meter dari pondok,” ujar Pimpinan Ponpes Zaadul Ma’ad Palembang, Ustaz Ibnu Hajar, Lc, Kamis (6/11).

Menurutnya, setelah mendapat penanganan dan observasi selama kurang lebih dua jam, kondisi para santri berangsur membaik. “Alhamdulillah, semuanya kini sudah pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa,” tambahnya.

BACA JUGA:OPPO A5 Hadir dengan Fitur AI Canggih, Tawarkan Pengalaman Fotografi Cerdas di Kelas Terjangkau

BACA JUGA:Pemkab Muba Siap Dukung Pembangunan Proyek Strategis Nasional SUTET 500 kV Muara Enim–New Aur Duri

Ibnu menjelaskan, dugaan keracunan terjadi pada santri yang tidak menetap di asrama (tidak mondok), sedangkan santri yang tinggal di pondok tidak mengalami gejala serupa.

“Anak-anak yang terdampak berasal dari berbagai kelas, mulai dari kelas 2 hingga kelas 5,” terangnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di ponpes tersebut dibagikan setiap hari dalam dua sesi. Untuk santri SD yang tidak mondok, pembagian dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB, sementara bagi santri yang mondok, makanan diberikan setelah salat Dzuhur.

Pascakejadian itu, tim dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Palembang langsung turun tangan melakukan peninjauan serta mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.

BACA JUGA:TMMD ke-126 Resmi Ditutup, Sinergi TNI dan Rakyat Bukti Nyata Kemanunggalan Bangun Desa

BACA JUGA:Generasi Hebat Muba Unjuk Daya Saing di Ajang Kuyung dan Kupek 2025

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Palembang, Yudi Setiawan, membenarkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah investigasi.

“Masih dugaan keracunan, hasil resminya belum keluar. Kami sudah mengambil sampel makanan dan menyerahkannya ke BPOM untuk diuji. Biasanya hasil keluar dalam waktu 10 sampai 14 hari,” jelas Yudi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: