Disnakertrans Se-Sumsel Bahas Strategi Penguatan SDM, Muba Usul Pendidikan Vokasi untuk Tekan Pengangguran

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Upaya memperkuat ketenagakerjaan di Sumatera Selatan memasuki babak baru. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel menggelar pertemuan silaturahmi bersama jajaran Disnakertrans dari 17 kabupaten/kota.

Hal ini untuk menyamakan langkah pembangunan tenaga kerja sekaligus menyusun rencana kerja tahun 2026. Pertemuan berlangsung di Palembang, Rabu (10/12/2025).

Kepala Disnakertrans Sumsel, H. Indra Bangsawan, S.H., M.M., memimpin langsung jalannya pertemuan. Ia menekankan pentingnya sinergitas program, terutama dalam pengembangan kompetensi tenaga kerja agar selaras dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri.

“Kolaborasi antardaerah merupakan kunci agar pasar kerja kita semakin kuat dan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara optimal,” ujarnya.

BACA JUGA:DPPKB Muba Dapat Dukungan Kendaraan Operasional Baru, Pelayanan Kependudukan Makin Optimal

BACA JUGA:Muba Pelopor Program Ruang Bersama Indonesia di Sumsel, Enam Desa Mulai Jalankan Inisiatif Nasional

Salah satu pembahasan yang menjadi pusat perhatian datang dari Kepala Disnakertrans Muba, Herryandi Sinulingga. Ia menyampaikan gagasan penguatan pendidikan vokasi sebagai instrumen strategis menekan angka pengangguran.

Menurutnya, pendidikan vokasi akan menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar siap pakai, memiliki kompetensi spesifik, dan mampu menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang cepat.

Sinulingga memaparkan tiga fokus utama program vokasi:

• Melahirkan SDM yang relevan dengan pasar kerja
• Mencipta lapangan kerja baru dan memajukan pertumbuhan ekonomi daerah
• Mengurangi pengangguran melalui peningkatan daya saing tenaga kerja lokal.

BACA JUGA:Polsek Sanga Desa Sabet Juara 1 Harkamtibmas, Torehkan Capaian Kinerja Fantastis 275%

BACA JUGA:Pemkab Muba Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Penguatan Kemitraan dengan Dunia Usaha

“Kita harus membekali generasi muda dengan keterampilan nyata agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama pembangunan di Sumsel,” tegasnya.

Selain itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Ogan Ilir, Amrullah, mengusulkan agar pertemuan evaluasi tidak hanya dilakukan setiap tahun, melainkan diperpendek menjadi tiga atau enam bulan sekali.

“Program yang sudah berjalan harus diawasi secara intensif agar hambatan bisa segera diatasi,” katanya.

Sumber: