BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Resmi Gabung Klub Sepakbola Arab Al-Nassr, Gajinya Bikin Ngiler
Lalu diumumkan kepada seluruh masyarakat Ngulak mengenai ihwal pembangunan masjid ini. Dikarenakan masyarakat sangat mencintai Pangeran pada waktu itu, rencana tersebut disambut dengan suka cita oleh masyarakat pada waktu itu.
Tak lama waktu berselang masyarakat dikumpulkan guna menyiapkan material untuk pembangunan masjid. Diinstruksikan oleh Penghulu Belian kepada masyarakat yang hadir pada waktu itu untuk berangkat ke daerah Muara Lakitan guna mengambil kayu untuk tiang saka (tiang utama) masjid.
Setelah itu berangkatlah sekitar 300an penduduk Ngulak dipimpin oleh Penghulu Belian ke daerah Muara Lakitan dengan segala persiapan yang ada.
Dilain pihak Pangeran Haji Anang mengirim utusan ke Palembang untuk menemui tukang bangunan terbaik di Palembang pada waktu itu untuk di tunjuk sebagai tukang yang membangun masjid.
BACA JUGA:Mantan Danjen Kopassus Ditusuk, Berikut Kronologisnya
Konon tukang bangunan yang menukangi pembangunan Masjid Agung Nurul Iman adalah juga tukang yang ikut andil dalam pembangunan Masjid Agung Palembang, itulah kenapa terdapat kemiripan antara bentuk Masjid Agung Nurul Iman dengan Masjid Agung Palembang.
Singkat cerita masyarakat yang berangkat ke Muara Lakitan pun telah berhasil mengumpulkan kayu-kayu untuk tiang saka masjid.
Kayu yang dipilih adalah Kayu Belian, kayu-kayu tersebut ditebang dan diolah menjadi tiang dengan peralatan manual oleh masyarakat, ada 16 buah tiang yang diambil yang panjangnya tak kurang dari 15 meter.
Kemudian tiang-tiang tersebut diangkut lewat jalur sungai, hingga akhirnya tibalah tepian Sungai Musi dekat dengan lokasi pembangunan masjid.