Menyusul pada hari kedua dan ketiga Belanda kembali menyerbu pusat pertahanan tentara dan pejuang di kawasan Masjid Agung Palembang.
Pasukan Batalyon Geni bersama sejumlah tokoh masyarakat berhasil menghalau tentara Belanda.
BACA JUGA:Kisah Usang Rimau, Nenek Moyangnya Warga Meranjat Ogan Ilir
Dari arah Talang Betutu, pasukan bantuan Belanda yang hendak bergabung ke Masjid Agung berhasil disergap pejuang Palembang yang dipimpin Lettu Wahid Luddien.
Pertempuran terus berlanjut dengan menyisakan kehancuran sebagian besar Kota Palembang.
Pada hari keempat bala bantuan dari Lampung tiba dibawah komando Mayor Noerdin Pandji dan dari Lahat yang dipimpin oleh Letjen Harun Sohar.
Pada hari kelima pertempuran, setelah kekurangan pasokan logistik dan amunisi, kedua belah pihak mengadakan pertemuan antar pimpinan sipil dan militer. Memutuskan untuk gencatan senjata.
Indonesia mengirim Dr. Adnan Kapau Gani sebagai utusan dari pemerintah pusat untuk melakukan perundingan dengan pihak Belanda.
BACA JUGA:Di Tahun 2022 Polres Lubuklinggau Berhasil Mengungkap Dua Kasus Pembunuhan