Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, Dimeriahkan Aksi Teatrikal

Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, Dimeriahkan Aksi Teatrikal

Aksi Teatrikal Pertempuran Lima Hari Lima Malam--

BACA JUGA:Banyak ASN Mau Pensiun Dini, Berikut Alasannya!

 

Tentara sekutu menyerahkan kedudukannya di Kota Palembang kepada tentara Belanda. Konflik terjadi ketika Belanda menginginkan Kota Palembang segera dikosongkan. 

 

Permintaan tersebut ditolak seluruh rakyat Palembang sehingga berakhir dengan baku tembak pada 1 Januari 1947 di Palembang Ilir dan menyerang markas Barisan Pemberontak Republik Indonesia (BPRI) di Jl Tengkuruk. 

 

Beberapa tokoh penting yang memimpin jalannya pertempuran. Diantaranya, Kolonel Maludin Simbolon, Letnan Kolonel Bambang Utoyo, Mayor Rasyad Nawawi, dan Kapten Alamsyah. 

 

Pusat pertahanan terkuat Belanda berada di Benteng Kuto Besak, Rumah Sakit Charitas dan Bagus Kuning. 

 

Sementara kekuatan pejuang Palembang tersebar merata di setiap tempat-tempat pertahanan Belanda. 

BACA JUGA:Dua Jari Tangan Wabup di Provinsi Bengkulu ini Luka Parah, Akibat Petasan Meledak Ditangan

 

Pada hari pertama setelah insiden penembakan di Jl Tengkuruk, pejuang Palembang menyerbu dan mengepung pasukan Belanda yang bertahan di semua sektor yang telah mereka kuasai sebelumnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: