Mengenal 3 Tarian Tradisional Yang Ada di Kabupaten Musi Banyuasin

Mengenal 3 Tarian Tradisional Yang Ada di Kabupaten Musi Banyuasin

Tarian setabik saat tampil dalam salah satu acara di Muba--

Setabik secara terminologi berasal dari bahasa Melayu tabik yang berarti hormat atau memberi penghormatan.

BACA JUGA:Curhat Pedagang Pasar Kalangan di Lais Musi Banyuasin di Awal Tahun 2023, Daya Beli Turun Pendapatan Berkurang

Terdapat satu gerakan khas dari tari setabik yang tidak ditemukan pada tari-tari lainnya, yaitu gerakan tabik.

Gerakan tabik adalah gerakan tangan kanan membentang di samping pelipis kanan seperti sedang memberikan penghormatan.

Fungsi utama dari Tari Setabik adalah untuk mengiringi upacara adat penerimaan tamu.

Namun, pada akhir-akhir ini telah banyak ditarikan dalam berbagai kegiatan pergelaran sebagai seni pertunjukan, hiburan di pesta pernikahan, dan dilombakan setiap tahun di Festival Randik.

BACA JUGA:Cukup Gunakan Rebusan Daun Jambu Biji, Rambut Bisa Lebih Subur dan Kuat

Zaman dahulu para penari Setabik dipilih dari para remaja dari warga masyarakat yang mempunyai kedudukan tinggi.

Bagi yang terpilih membawakan Tari Setabik ini merupakan suatu kebanggaan.

Pada zaman sekarang aturan ini sudah tidak berlaku lagi dan telah bagi siapa saja untuk membawa tari ini.

2. Tari Mare-mare

Tari mare – mare mempunyai dua makna yang berbeda yaitu dari Toman dan dari kota sekayu.

BACA JUGA:Ini Makna Kursi Patah di Masjid H Abdul Kadim, Desa Epil Musi Banyuasin

Dari Toman hanya ditemukan lirik atau lagu dan gerak ditemukan di kota sekayu.

Dari desa Toman bermakna bahwa gadis yang di asingkan atau di usir dari kampung dikarenakan perbuatan yang melanggar seperti, hamil diluar nikah, kejahatan-kejahatan yang dapat menimbulkan masalah di keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: