Mengenal 3 Tarian Tradisional Yang Ada di Kabupaten Musi Banyuasin

Tarian setabik saat tampil dalam salah satu acara di Muba--
Sedangkan dari Kota Sekayu tarian ini menceritakan perginya seorang gadis untuk menuntut ilmu dan merantau ke daerah lain dan pulang membawa pasangan dan segudang ilmu.
Kata Mare–mare dilagu tarian ini artinya terserah atau pasrah, dari gerak tari menceritakan bahwa seorang wanita pasrah menerima nasib yang harus dia jalani dan sebeum sang gadis pergi dari kampung halaman dia mempercantik diri dulu, terlihat dari ragam gerak yang ditarikan.
BACA JUGA:Di Kota Sekayu Ternyata Memiliki 36 Masjid, Masjid Apa Saja Namanya
Fungsi tari ini adalah nasihat untuk para gadis supaya kelak bisa menjaga dan sejauh-jauh merantau apabila kembali kekampung halaman akan membawa segudang ilmu dan akan menjadi panutan.
3. Tari Begambo
Tari Begambo merupakan tari tradisi yang menceritakan tentang kebiasaan masyarakat daerah Toman dalam mengelola gambo.
Mulai dari menanam, merawat, sampai memanen hasil gambo tersebut. Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman asal kecamatan Babat Toman Dusun Toman.
Gambo atau daun Gambir memiliki banyak sekali manfaat selain untuk nginang (ngelem/makan sirih) bisa juga digunankan sebagai obat untuk ibu dan bayi yang sedang terkena flu.
BACA JUGA:Jaga Kondusifitas Daerah, Gubernur Herman Deru Segera Lantik Wakil Bupati Muaraenim Terpilih
Dan baru-baru ini, limbah dari getah gambo juga bisa dibuat untuk pewarna kain yang disebut batik gambo dan saat ini sedang booming berkat ibu Thia Yufada yang gencar mempromosikan Batik gambo tersebut bahkan sampai ke Manca Negara.
Nah itulah tiga tari tradisional khas Kabupaten Musi Banyuasin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: