Kades dan Perangkat Desa di OKU Datangi Rumah Dinas Bupati, Keluhkan Soal Pencairan Gaji
Kades melakukan pertemuan dengan pj sekda OKU--
“Jangan sampai harus selalu demo baru dicairkan. Tolong Pak Sekda jangan hanya jaminan. Secara teknis tolong juga karena pihak bank juga akan libur,” kata Randi, Kades Lubuk Batang yang diamini oleh kades lainnya.
Para kades juga menanyakan sisa uang ADD (APBD) tahun 2022 sebesar 20% yang sampai sekarang belum dibayarkan. Sementara tunjangan kinerja dan THR para ASN sudah cair.
BACA JUGA:Butuh Bantuan Ketika Melintas di Tol Kayuagung Palembang, Ini Nomer Call Center Yang Bisa Dihubungi
“Jangan ada diskriminasi. Kenapa PNS cair, kami para kades dan perangkat ini tidak. Dan jangan sampai terulang lagi di tahun yang akan datang,” tambah Randi dan yang lainnya.
Sekda, Kadin PMD, dan Kepala BPKAD OKU Hanafi sekali lagi mengatakan hal-hal buruk ini tidak akan terjadi lagi. Bahkan, Hanafi berjanji akan mengundurkan diri usai pencairan siltap dan ADD 20% tahun 2022.
“Saya setuju dengan usul para kades. Memang saya akan mengundurkan diri. Saya tidak becus mengurus ADD ini,” kata Hanafi.
Hanafi juga membocorkan bahwa sebenarnya Kabupaten OKU ini sedang sakit anggarannya.
BACA JUGA:Pj Bupati H Apriyadi Minta IMMuba Terus Sumbang Pemikiran untuk Kemajuan Daerah
BACA JUGA:Korban Kebakaran di Tungkal Jaya, Pemkab Muba Beri Bantuan Paket Sembako
“Sejak dari Pak Kuryana (bupati) lama meninggal dunia. Kondisi anggaran APBD OKU sedang sakit. Dan saat ini kita juga sedang berkoordinasi dengan Datun soal penghitungan pajak ADD ini,” papar Hanafi yang mengaku 14 April 2023 sudah berusia 60 tahun.
Sekali lagi kata Hanafi begitu selesai masalah ADD ini dia akan mengundurkan diri alias berhenti dari Kepala BPKAD.
Dalam pertemuan dengan Sekda, Kadin PMD dan Kepala BPKAD hadir juga beberapa orang Stafsus Bupati. (pur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: