Anggota Komisi IX DPR RI Ingatkan, Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jangan Timbulkan penyakit Baru

Anggota Komisi IX DPR RI Ingatkan, Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jangan Timbulkan penyakit Baru

Ilustrasi --

“Penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia sudah melalui kajian dan analisis risiko dengan melibatkan 25 peneliti top Indonesia, dan hasilnya bagus, sudah diujicobakan di Yogyakarta sekitar 5-6 tahun lalu dan hasilnya sangat menggembirakan” kata Dirjen Maxi saat menjadi pembicara dalam temu media bertajuk “Mengatasi DBD Dengan Wolbachia” pada Jumat (24/11).

Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah mengingatkan Pemerintah agar penyebaran nyamuk Wolbachia tidak lantas menimbulkan penyakit baru. 

BACA JUGA:Panwaslu Kecamatan Sungai Lilin Gelar Deklarasi Kampanye dan Pemilu Damai

BACA JUGA:Drum Band SD N 1 Sungai Lilin Raih Juara 1, Kejuaraan Drum Band Bupati Cup

Sebab, tujuan awal penyebaran nyamuk tersebut adalah untuk mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD tidak lantas justru menimbulkan penyakit baru. 

"Harus ditinjau ulang program Wolbachia ini, program penyebaran nyamuk Wolbachia," ujar Nur Nadlifah dikutip dari Parlementaria, 

"Jangan sampai tujuan kita untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti ini dengan cara menghadirkan nyamuk Wolbachia ini justru malah menghadirkan penyakit baru lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan Komisi IX dalam Kunker ke Bali beberapa waktu lalu telah dijelaskan mengenai bagaimana nyamuk Wolbachia digunakan untuk mengendalikan kasus DBD. 

BACA JUGA:Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Hukum Institut Rahmaniyah Sekayu Gelar Simulasi Peradilan Semu

BACA JUGA:KODIM 0401/MUBA Bersama Masyarakat Bangun MCK di Pondok Pesantren Darul Ulum Ngulak

Namun, pihaknya mengatakan masih perlu mendengarkan penjelasan Kementerian Kesehatan secara detail.

“Penanganan demam berdarah ini harus benar-benar teliti, tuntas, sehingga masyarakat sendiri itu paham cara pencegahannya, mereka bisa prepare sendiri”

"Kalau ini benar (Wolbachia dapat mengurangi populasi nyamuk penyebar virus DBD), sebenarnya ya bagus juga, cuma belakangan disinyalir punya potensi chikungunya misalnya atau apa atau apa. Nah ini kita belum mendengar penjelasan dari Kementerian Kesehatan secara detail," jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun meminta Kementerian Kesehatan benar-benar serius untuk menuntaskan penanganan demam berdarah. 

BACA JUGA:Selain Tol Trans Sumatera, Pemerintah Bakal Bangun Fly Over Sitinjau Luik, Kurangi Resiko Kecelakaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: